kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.521.000   11.000   0,73%
  • USD/IDR 15.629   -31,00   -0,20%
  • IDX 7.778   -11,02   -0,14%
  • KOMPAS100 1.204   -2,23   -0,19%
  • LQ45 952   -2,11   -0,22%
  • ISSI 235   -0,81   -0,34%
  • IDX30 491   -0,71   -0,14%
  • IDXHIDIV20 586   -1,94   -0,33%
  • IDX80 137   -0,33   -0,24%
  • IDXV30 143   0,12   0,08%
  • IDXQ30 163   -0,36   -0,22%

Harris Unggul Tipis atas Trump dalam Jajak Pendapat Terbaru


Rabu, 23 Oktober 2024 / 09:45 WIB
Harris Unggul Tipis atas Trump dalam Jajak Pendapat Terbaru
ILUSTRASI. Calon presiden dari Partai Republik, mantan Presiden AS Donald Trump dan calon presiden dari Partai Demokrat, Wakil Presiden AS Kamala Harris mengikuti debat presiden yang diselenggarakan oleh ABC di Philadelphia, Pennsylvania, AS, 10 September 2024 dalam gabungan foto arsip.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Wakil Presiden AS dari Partai Demokrat, Kamala Harris, unggul tipis 46% dibandingkan 43% atas mantan Presiden dari Partai Republik, Donald Trump, menurut jajak pendapat terbaru Reuters/Ipsos. 

Jajak pendapat ini menunjukkan bahwa para pemilih memiliki pandangan yang pesimistis terhadap arah negara, terutama terkait ekonomi dan kebijakan imigrasi.

Harris unggul dalam jajak pendapat yang berlangsung selama enam hari dan berakhir pada Senin. Kelebihannya sedikit berubah dari jajak pendapat sebelumnya, di mana Harris unggul 45% dibanding 42%. 

Baca Juga: Donald Trump Gunakan Retorika Rasis untuk Menyerang Kamala Harris

Kedua hasil ini menunjukkan persaingan yang sangat ketat dengan pemilihan presiden tinggal dua minggu lagi, yang dijadwalkan pada 5 November.

Jajak pendapat ini menunjukkan bahwa para pemilih memiliki pandangan negatif terhadap ekonomi, dengan 70% mengatakan bahwa biaya hidup mereka berada di jalur yang salah, dan 60% menyatakan bahwa ekonomi secara keseluruhan berada di arah yang keliru. 

Selain itu, 65% responden merasa bahwa kebijakan imigrasi juga tidak berjalan baik.

Ekonomi, imigrasi, dan ancaman terhadap demokrasi menjadi isu utama yang paling dikhawatirkan oleh pemilih. Dalam hal kebijakan ekonomi, Trump mendapatkan dukungan lebih besar dengan 46% dibandingkan 38% untuk Harris. Dalam isu imigrasi, Trump juga unggul dengan 48% berbanding 35%.

Meski demikian, Harris lebih unggul dalam isu yang terkait dengan ekstremisme politik dan ancaman terhadap demokrasi, dengan 42% dibandingkan 35%. Ia juga lebih dipandang mampu menangani kebijakan aborsi dan perawatan kesehatan.

Baca Juga: Harris dan Trump Bertarung di Arena Pertarungan 2 Minggu Menuju Hari Pemilu AS

Meskipun Harris unggul dalam jajak pendapat, keunggulan tersebut belum tentu cukup untuk memenangkan pemilu. Hasil pemilihan presiden AS ditentukan oleh Electoral College, yang mengandalkan kemenangan di negara-negara bagian medan pertempuran. Jajak pendapat ini menunjukkan bahwa Harris dan Trump bersaing ketat di negara-negara bagian tersebut.

Antusiasme pemilih terhadap pemilu kali ini juga meningkat. Sekitar 79% pemilih terdaftar menyatakan mereka yakin akan memberikan suara, termasuk 87% pemilih dari Partai Demokrat dan 84% dari Partai Republik.

Jajak pendapat ini dilakukan secara daring dengan melibatkan 4.129 orang dewasa AS, termasuk 3.481 pemilih terdaftar. Margin kesalahan jajak pendapat ini adalah 2 poin persentase.

Selanjutnya: Donald Trump Gunakan Retorika Rasis untuk Menyerang Kamala Harris

Menarik Dibaca: 2 Resep Ayam Kecap Saus Tiram dan Cabai Hijau yang Bumbunya Meresap dan Kaya Rempah




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Efficient Transportation Modeling (SCMETM) Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet

[X]
×