kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   5.000   0,26%
  • USD/IDR 16.270   34,00   0,21%
  • IDX 7.097   49,71   0,71%
  • KOMPAS100 1.026   -3,02   -0,29%
  • LQ45 777   -8,81   -1,12%
  • ISSI 234   3,28   1,42%
  • IDX30 401   -4,82   -1,19%
  • IDXHIDIV20 462   -8,51   -1,81%
  • IDX80 115   -0,50   -0,43%
  • IDXV30 117   -0,60   -0,51%
  • IDXQ30 129   -2,45   -1,87%

Mengenal Slogan Baru Xi Jinping untuk Membuat Industri China Bangkit Lagi


Selasa, 15 Juli 2025 / 04:05 WIB
Mengenal Slogan Baru Xi Jinping untuk Membuat Industri China Bangkit Lagi
ILUSTRASI. Sebuah istilah asing tiba-tiba muncul sebagai slogan kebijakan Tiongkok dan mempengaruhi pergerakan pasar saham China. REUTERS/Agustin Marcarian 


Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Sebuah istilah asing tiba-tiba muncul sebagai slogan kebijakan Tiongkok dan mempengaruhi pergerakan pasar saham China. 

Mengutip Bloomberg, istilah "anti-involusi" telah muncul dalam dokumen-dokumen pemerintah selama setahun terakhir. Akan tetapi, istilah tersebut menjadi semakin menonjol pada awal bulan ini ketika Presiden China Xi Jinping memimpin pertemuan tingkat tinggi yang berjanji untuk mengatur persaingan harga yang "tidak teratur". 

Istilah ini merujuk pada upaya untuk menggairahkan kembali industri Tiongkok yang lesu, yang ditandai oleh perang harga sengit dan kelebihan kapasitas yang telah merugikan profitabilitas di berbagai sektor mulai dari tenaga surya, kendaraan energi baru, hingga baja.

Investor berharap bahwa respons kebijakan yang lebih terkoordinasi untuk mengatasi faktor-faktor pendorong deflasi akan segera hadir, meskipun Beijing belum merilis rencana apa pun. 

Laporan analis tentang tema tersebut telah membanjiri pasar, sementara saham tenaga surya dan baja telah menguat pada bulan Juli. 

Para ahli strategi Morgan Stanley mengubah preferensi mereka ke saham domestik dari yang ada di Hong Kong minggu lalu.

“Salah satu masalah terbesar yang dihadapi investor yang berinvestasi di Tiongkok adalah persaingan yang berlebihan,” kata Min Lan Tan, kepala kantor investasi utama Asia Pasifik di UBS AG. 

Baca Juga: Trump Tetap Patok Tarif 32%, Indonesia Patut Ikuti Langkah China Menjaring Mitra Baru

Dia menambahkan, “Ini sebenarnya perkembangan yang sangat positif bahwa pemerintah dari atas ke bawah kini menyadari hal ini dan secara langsung menyatakan bahwa persaingan yang merusak harus dihentikan. Ini adalah sinyal kebijakan yang kuat.”

Istilah Tiongkok untuk involusi, neijuan, secara harfiah berarti bergulir ke dalam. Dalam praktiknya, istilah ini digunakan untuk menggambarkan sistem persaingan yang ketat yang hanya menghasilkan sedikit kemajuan yang berarti.

Pengeluaran besar-besaran untuk membangun kapasitas telah membantu perusahaan-perusahaan Tiongkok meningkatkan posisi global mereka. Perusahaan-perusahaan di negara tersebut kini mendominasi setiap langkah rantai pasokan tenaga surya, sementara produsen kendaraan listriknya telah menggulingkan dominasi Tesla. 

Namun, mengakhiri persaingan yang merusak jarang menjadi hal yang lebih penting. Deflasi produsen semakin memburuk, dan ketegangan perdagangan membuat Tiongkok tidak dapat lagi melepaskan sebagian kelebihan kapasitasnya ke negara lain.

Baca Juga: Penjualan Truk Listrik Melejit di China, Permintaan Truck Solar Anjlok

"Dengan ditutupnya jalur perdagangan Tiongkok di pasar luar negeri, sebagian pesaing terpaksa kembali ke pasar domestik," ujar Jasmine Duan, ahli strategi investasi senior di RBC Wealth Management Asia.

Kampanye ini tampaknya membantu meningkatkan sentimen investor untuk pasar Tiongkok daratan, di mana faktor-faktor kebijakan memiliki pengaruh yang lebih kuat dan saham-saham industri memiliki bobot yang lebih besar. 

Indeks CSI 300 domestik telah naik 2% sejauh ini di bulan Juli, mengungguli Indeks Hang Seng China Enterprises setelah tertinggal hampir sepanjang tahun.

Saham-saham perusahaan energi surya Xinjiang Daqo New Energy Co dan Tongwei Co telah naik setidaknya 19% bulan ini. Saham Liuzhou Iron & Steel Co Ltd juga telah melonjak lebih dari 50%. Sementara saham Angang Steel Co telah naik sekitar 16%. Saham-saham kaca, semen, dan kimia juga melonjak.

Tonton: Trump: AS Akan Mulai Pembicaraan dengan China Terkait TikTok Pekan Depan

"Tahapannya masih awal, tetapi jika reformasi berhasil, akan ada konsolidasi di Tiongkok dan akan ada harga dan margin yang sedikit lebih baik, serta valuasi yang lebih baik," kata Wendy Liu, kepala strategi ekuitas Tiongkok dan Hong Kong di JPMorgan. 

Menurutnya, sektor-sektor yang kemungkinan akan diuntungkan antara lain otomotif, baterai, tenaga surya, semen, baja, aluminium, dan bahan kimia.

Selanjutnya: Tarif Rp 340.000, DAMRI Hadirkan Layanan AKAP Depok–Lampung

Menarik Dibaca: Promo Burger Bangor dengan ShopeeFood Juli, 2 Burger + Minum Mulai Rp 58.000-an




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×