Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - BEIJING/MADRID. Presiden China Xi Jinping menyerukan agar China dan Uni Eropa bersatu menentang tindakan sepihak dan "perundungan tarif" dalam perdagangan global.
Hal itu ia sampaikan saat bertemu Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez, Jumat (11/4), sebagai sindiran tajam terhadap kebijakan tarif Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Pernyataan ini menjadi komentar publik pertama Xi sejak Trump meluncurkan gelombang baru tarif pekan lalu.
Baca Juga: Hati-Hati! China Punya Senjata Ampuh yang Bisa Hancurkan Ekonomi dan Pertahanan AS
Xi menegaskan bahwa tidak akan ada pemenang dalam perang dagang, dan Uni Eropa memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas ekonomi global.
“China dan Uni Eropa harus menjalankan tanggung jawab internasional, menjaga tren globalisasi ekonomi dan lingkungan perdagangan internasional, serta bersama-sama menolak tindakan sepihak yang bersifat mem-bully,” kata Xi dalam pertemuan tersebut, seperti dikutip kantor berita Xinhua.
Sementara itu, Pedro Sanchez menyerukan agar AS dan China segera membuka dialog untuk meredakan ketegangan yang meningkat, seraya mendorong hubungan dagang China–Uni Eropa yang lebih seimbang.
“Perang dagang tidak membawa kebaikan—dunia membutuhkan AS dan China untuk berbicara,” tegas Sanchez.
Kunjungan Sanchez ke Beijing ini merupakan yang ketiga dalam tiga tahun terakhir.
Ia ingin mempererat kerja sama ekonomi dan politik dengan China di tengah dampak global dari kebijakan tarif Trump.
Ia juga berupaya menempatkan Spanyol sebagai jembatan dialog antara China dan Uni Eropa.
Baca Juga: China Membalas Lagi, Produk AS akan dikenakan Tarif 125% Berlaku Mulai Besok (12/4)
Sebelumnya, Trump sempat mengejutkan pasar dengan menangguhkan tarif tinggi untuk puluhan negara, termasuk negara-negara Uni Eropa, selama 90 hari.
Namun pada saat yang sama, ia menaikkan tarif terhadap impor China menjadi lebih dari 145%. Beijing langsung membalas dengan mengenakan tarif 125% atas barang-barang AS.
Sanchez berharap Komisi Eropa bisa memanfaatkan jendela waktu 90 hari itu untuk merundingkan kesepakatan terbaik dengan Washington.
Uni Eropa sendiri menunda pemberlakuan tarif balasan terhadap produk-produk AS.
Dalam pernyataannya, Sanchez menekankan pentingnya China menanggapi kekhawatiran Eropa soal ketidakseimbangan perdagangan. Tahun lalu, defisit dagang UE terhadap China tercatat lebih dari US$300 miliar.
Meski ada peringatan dari AS bahwa mendekat ke China ibarat “menggorok leher sendiri”, para pejabat Spanyol tetap optimistis.
Baca Juga: Tesla Stop Penjualan 2 Model Mobil Mewahnya di China, Apa Sebabnya?
“Kami melihat ada peluang untuk memperdalam hubungan, selama China menunjukkan sensitivitas terhadap tuntutan Eropa,” ujar Sanchez.
Xi juga menyampaikan harapan agar kerja sama bilateral dengan Spanyol diperluas ke sektor energi baru, manufaktur teknologi tinggi, dan pengembangan kota pintar.
Dalam kunjungan ini, kedua negara meneken sejumlah nota kesepahaman, termasuk di bidang sains, teknologi, pendidikan, industri film, serta ekspor daging babi dan ceri.
Investasi China ke Spanyol yang mengalir ke sektor teknologi maju—seperti baterai, kendaraan listrik, dan hidrogen—dianggap penting bagi Uni Eropa, yang masih tertinggal dari China dalam pengembangan teknologi strategis tersebut.