kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.906.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.249   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.047   42,07   0,60%
  • KOMPAS100 1.029   8,11   0,79%
  • LQ45 786   6,95   0,89%
  • ISSI 231   0,98   0,43%
  • IDX30 406   4,77   1,19%
  • IDXHIDIV20 470   5,25   1,13%
  • IDX80 116   1,04   0,90%
  • IDXV30 117   1,12   0,96%
  • IDXQ30 131   1,74   1,35%

Penjualan Truk Listrik Melejit di China, Permintaan Truck Solar Anjlok


Jumat, 11 Juli 2025 / 20:51 WIB
Penjualan Truk Listrik Melejit di China, Permintaan Truck Solar Anjlok
ILUSTRASI. Penjualan truk berat bertenaga listrik di Tiongkok mengalami lonjakan signifikan, didorong oleh subsidi pemerintah. ANTARA FOTO/Bayu Pratama S/wsj.


Sumber: Reuters | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penjualan truk berat bertenaga listrik di Tiongkok mengalami lonjakan signifikan, didorong oleh subsidi pemerintah dan pembangunan cepat infrastruktur pengisian daya.

Tren ini tak hanya menekan penggunaan truk diesel, tetapi juga mulai memangkas permintaan minyak dari negara pengimpor minyak mentah terbesar di dunia.

Lonjakan Tajam Penjualan Truk Listrik

Menurut data dari firma konsultan Sublime China Information (SCI), penjualan truk listrik di Tiongkok melonjak hingga 175% secara tahunan pada paruh pertama 2025, mencapai sekitar 76.100 unit, atau seperempat dari total penjualan truk baru.

Lebih dari 90% pertumbuhan ini berasal dari model listrik, yang sejauh ini paling banyak digunakan untuk pengangkutan jarak pendek di pelabuhan, tambang, dan pabrik baja.

Baca Juga: China Batasi Ekspor Rare Earth, Industri Otomotif Global Tersendat

Pertumbuhan pesat ini bahkan mengejutkan para analis, yang kemudian merevisi turun proyeksi permintaan solar nasional dan mempercepat perkiraan puncak konsumsi minyak Tiongkok.

“Lonjakan truk berat listrik menjadi faktor baru yang mempercepat puncak konsumsi minyak Tiongkok — kemungkinan besar terjadi tahun ini,” ujar Ye Lin, Wakil Presiden Rystad Energy, yang sebelumnya memperkirakan puncak permintaan akan terjadi pada 2026.

Sektor Transportasi Mulai Tinggalkan Solar

Sektor transportasi menyumbang sekitar dua pertiga dari total konsumsi solar di Tiongkok. Rystad memperkirakan penggunaan solar di sektor ini akan berkurang sebesar 40% pada tahun 2030, yang berarti konsumsi solar nasional akan turun sekitar seperempat dibandingkan dengan tingkat konsumsi tahun 2024.

SCI juga memperkirakan konsumsi solar pada 2025 akan turun sebanyak 11,3 juta ton, setara dengan penurunan 6,3%, sama seperti penurunan tahun sebelumnya.

Infrastruktur Pengisian Daya Semakin Mendukung

Pembangunan cepat infrastruktur pengisian daya menjadi pendorong utama adopsi truk listrik. Salah satu pengemudi, Li Shuai (38), yang bekerja di pabrik semen di Hebei, mengatakan bahwa peningkatan infrastruktur sangat terasa.

“Sekarang bahkan bisa mengendarai truk kosong lebih dari 2.000 km dari Beijing ke Yunnan tanpa khawatir,” katanya.

Perusahaan penyedia pengisian daya seperti Teld telah membangun lebih dari 2.400 stasiun pengisian khusus truk di seluruh Tiongkok. Mereka baru-baru ini meresmikan koridor pengisian 800 km yang menghubungkan provinsi Shanxi dan Shandong, jalur utama bagi wilayah penghasil batu bara.

Truk Listrik Lebih Murah dalam Jangka Panjang

Pemerintah Tiongkok sejak Juli lalu juga memperkenalkan subsidi hingga 95.000 yuan (sekitar Rp 210 juta) untuk pembelian truk listrik baru. Meski harga awal truk diesel lebih rendah, biaya bahan bakar yang tinggi membuatnya menjadi pilihan yang lebih mahal dalam jangka panjang.

Baca Juga: Harga Mobil Bekas di AS Melonjak, Kebijakan Trump Jadi Pemicunya

Menurut GL Consulting, total biaya kepemilikan truk diesel setelah menempuh 1 juta kilometer mencapai sekitar 2,25 juta yuan (sekitar Rp 4,4 miliar), atau sekitar 10% lebih mahal dari truk LNG dan 15% lebih mahal dari truk listrik.

Kenaikan harga bahan bakar juga mulai menggerus daya saing truk LNG, yang selama ini menjadi alternatif utama truk diesel. Penjualan truk LNG bahkan diperkirakan turun 15% pada paruh pertama 2025 menjadi sekitar 92.000 unit, menurut SCI.

Masa Depan Milik Truk Listrik?

Perusahaan seperti SANY, produsen truk listrik terbesar kedua di Tiongkok, menyatakan bahwa potensi pertumbuhan truk listrik bahkan lebih besar daripada kendaraan listrik penumpang, karena biaya operasional yang rendah meningkatkan keuntungan bagi pengguna korporat.

“Kami memperkirakan truk berat listrik akan mencakup 70–80% dari penjualan baru dalam dua hingga tiga tahun ke depan,” ujar Zhaoting Yue, Wakil Presiden Pemasaran Internasional SANY.

Selanjutnya: Lakukan Kolaborasi, KAI Hadirkan Karakter Si Jumbo di Layanan Kereta Api

Menarik Dibaca: Lakukan Kolaborasi, KAI Hadirkan Karakter Si Jumbo di Layanan Kereta Api




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×