kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.380.000   40.000   1,71%
  • USD/IDR 16.676   -36,00   -0,22%
  • IDX 8.527   -43,56   -0,51%
  • KOMPAS100 1.181   -7,02   -0,59%
  • LQ45 858   -5,57   -0,64%
  • ISSI 299   -1,19   -0,40%
  • IDX30 444   -3,51   -0,78%
  • IDXHIDIV20 514   -4,19   -0,81%
  • IDX80 133   -0,84   -0,63%
  • IDXV30 137   -0,14   -0,11%
  • IDXQ30 142   -1,12   -0,78%

Kanada Dekat Finalisasi Kontrak Ekspor Uranium US$2,8 Miliar ke India


Selasa, 25 November 2025 / 09:11 WIB
Kanada Dekat Finalisasi Kontrak Ekspor Uranium US$2,8 Miliar ke India
ILUSTRASI. Perdana Menteri (PM) Kanada Justin Trudeau (kiri) dan Narendra Modi (kanan) berjabat tangan saat rangkaian pertemuan G20 di New Delhi India (10 September 2023). Foto. Dok. G20 India


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Kanada dan India dilaporkan hampir mencapai kesepakatan ekspor uranium senilai sekitar US$2,8 miliar, menurut laporan Globe and Mail pada Senin (24/11/2025), mengutip sumber yang mengetahui pembicaraan tersebut.

Apabila disepakati, kontrak itu akan berlaku selama 10 tahun, dengan pasokan uranium akan disediakan oleh perusahaan energi nuklir Kanada, Cameco Corp.

Baca Juga: Ukraina Gempur Novorossiysk, Permukiman Rusak dan Empat Warga Terluka

Laporan tersebut juga menyebutkan bahwa kerja sama ini kemungkinan menjadi bagian dari kemitraan nuklir yang lebih luas antara kedua negara.

Baik pemerintah India, Kementerian Perdagangan India, pemerintah Kanada, maupun Kementerian Perdagangan Kanada belum memberikan komentar atas permintaan klarifikasi dari Reuters.

Reuters juga belum dapat memverifikasi laporan tersebut secara independen.

Pertemuan bilateral terbaru antara kedua negara terjadi pada Minggu di sela-sela KTT G20 di Johannesburg, Afrika Selatan, ketika Perdana Menteri Kanada Mark Carney bertemu Perdana Menteri India Narendra Modi.

Baca Juga: Emas Spot Tertahan Selasa (25/11) Pagi Setelah Lonjakan 2%, Cermati Langkah The Fed

Pemerintah India pada hari yang sama menyatakan bahwa kedua negara sepakat untuk menghidupkan kembali perundingan perjanjian dagang yang sempat terhenti selama dua tahun akibat ketegangan diplomatik.

“Para pemimpin sepakat memulai kembali negosiasi Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) yang berambisi tinggi, dengan target melipatgandakan perdagangan bilateral menjadi US$50 miliar pada 2030,” demikian pernyataan Kantor Perdana Menteri India.

Selanjutnya: Mengupas Emiten Sektor Logistik Darat, Antara Tantangan, Peluang, dan Saham Pilihan

Menarik Dibaca: Sama Bikin Lembab Tapi Cari Tahu Beda Body Cream dan Hand Cream di Sini




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×