Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Ketegangan kembali terasa di Selat Hormuz ketika kapal patroli AS melepaskan tembakan peringatan ke kelompok kapal Iran pada hari Senin (10/5).
Dilansir dari Reuters, kapal penjaga kapal pantai AS melepaskan setidaknya 30 tembakan peringatan saat 13 kapal serbu Iran yang bergerak ke arah kapal milik Angkatan Laut AS tersebut.
Dalam laporannya, Pentagon menyebut tindakan kapal-kapal angkatan laut Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) sebagai manuver yang tidak aman dan tidak profesional.
Sekretaris pers Pentagon John Kirby mengatakan kapal-kapal Iran bermanuver dengan kecepatan tinggi menuju enam kapal angkatan laut yang mengawal kapal selam berpeluru kendali USS Georgia melalui Selat Hormuz.
Setelah kapal Maui melepaskan gelombang tembakan peringatan kedua, kapal-kapal Iran mulai mundur, ungkap Kirby.
Baca Juga: Angkatan Laut AS sita ribuan senjata di Laut Arab, diduga kiriman Iran ke Houthi
Kapal Maui menembakkan dua putaran tembakan peringatan dari senapan mesin kaliber .50. Putaran pertama dilepaskan saat Iran berada dalam jarak 300 yard, sedangkan putaran kedua saat kapal mulai mendekat di jarah 150 yard.
"Mereka bertindak sangat agresif. Mereka berada dalam jarak 150 yard dari kapal AS, termasuk kapal penjelajah peluru kendali USS Monterey," ungkap Kirby, seperti dikutip Reuters.
Setelah tembakan kedua dilepaskan, barulah 13 kapal serang cepat dari IRGC memutuskan kontak dan mulai menjauh.
Ini adalah kedua kalinya dalam sebulan terakhir kapal militer AS harus melepaskan tembakan peringatan ke arah kapal Iran di perairan Timur Tengah. Padahal dalam setahun terakhir, insiden seperti ini tidak pernah terjadi.
Sehari sebelumnya, kapal USS Monterey baru saja mencegat pengiriman senjata ilegal di Laut Arab yang diduga menuju Yaman. Pihak AS menduga kiriman senjata itu berkaitan dengan kelompok Houthi yang didukung Iran.