Sumber: Global Times | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - BEIJING. China telah mengajukan pernyataan keras kepada Kanada, menyusul pelayaran kapal perang Kanada melalui Selat Taiwan saat Hari Nasional China, 1 Oktober lalu.
Juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional China Wu Qian mengatakan, tindakan kapal perang Kanada adalah ekspresi tidak ramah dan niscaya akan membuat hubungan bilateral dan militer yang sudah buruk menjadi lebih buruk.
Merespons komentar Menteri Pertahanan Kanada Harjit Sajjan bulan ini bahwa NATO perlu "memantau" aktivitas China karena tindakan di Laut China Selatan, Wu menyatakan, sebagai negara ekstrateritorial, Kanada telah membuat pernyataan yang tidak bertanggungjawab dan tuduhan tak berdasar terhadap Tiongkok.
China mengingatkan Kanada untuk melihat lebih dekat pada dirinya sendiri sebelum berteriak-teriak untuk mengawasi negara lain.
Baca Juga: Di tengah ketegangan di Laut China Selatan, militer AS dan China gelar pertemuan
Tidak merusak kepentingan bersama
"China meminta Kanada untuk mengambil sikap bertanggungjawab dan berhati-hati dalam kata-kata dan tindakannya, agar tidak merusak kepentingan bersama kedua negara dan perdamaian dan stabilitas regional," tegas Wu, Kamis (29/10), seperti dikutip Global Times.
Sebelumnya, mengutip Aljazeera, Kementerian Pertahanan Taiwan menyebutkan, kapal korvet Kanada telah berlayar ke Selat Taiwan dari Laut China Selatan dan menuju ke arah Utara.
Angkatan Bersenjata Taiwan memantau kapal korvet Kanada saat berada di Selat Taiwan dan situasinya berjalan normal. Tapi, Kementerian Pertahanan Taiwan tidak memerinci lebih lanjut.
Kapal perang Angkatan Laut Kanada pernah berlayar melalui Selat Taiwan, termasuk pada September tahun lalu.
Baca Juga: Jet tempur Taiwan jatuh saat latihan rutin di tengah tekanan China, pilot tewas
Dan, China cenderung mengecam pelayaran semacam itu.
Pada Agustus lalu, militer China menyebut kapal perusak berpeluru kendali Angkatan Laut Amerika Serikat (AS), USS Mustin yang berlayar melalui Selat Taiwan sebagai langkah "sangat berbahaya".
Hubungan China-Kanada memburuk sejak Kanada menangkap Chief Financial Officer Huawei Technologies Meng Wanzhou pada akhir 2018. Dia ditangkap atas surat perintah dari AS.
Segera setelah penahanan Meng, China menangkap warga Kanada Michael Spavor dan Michael Kovrig, menuduh mereka melakukan spionase.