kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Kapal perusak Amerika di Selat Taiwan, China siap tanggapi segala ancaman


Sabtu, 27 Februari 2021 / 14:35 WIB
Kapal perusak Amerika di Selat Taiwan, China siap tanggapi segala ancaman
ILUSTRASI. Kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh Burke USS Curtis Wilbur. Foto:?Spesialis Komunikasi Massa Kelas 1 Benjamin Dobbs/Armada Ke-7 Angkatan Laut AS


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Kapal perusak Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) kembali berlayar di Selat Taiwan. China pun merespons dengan mengirim kapal perang dan pesawat tempur untuk memantau.

"USS Curtis Wilbur berlayar melalui Selat Taiwan pada 24 Februari. China dengan tegas menentangnya," kata Kolonel Senior Zhang Chunhui, juru bicara Komando Teater Timur Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China.

PLA langsung mengirim kapal perang Angkatan Laut dan pesawat tempur Angkatan Udara untuk melakukan pelacakan dan pemantauan terhadap seluruh proses dari kapal perusak AS itu.

Zhang menegaskan, langkah AS tersebut secara artifisial meningkatkan faktor risiko di Selat Taiwan, dan dengan sengaja merusak perdamaian juga stabilitas kawasan.

Baca Juga: Respons Amerika, 10 pembom China gelar latihan serangan rudal dengan target maritim

"Pasukan Komando Teater Timur PLA tetap waspada sepanjang waktu dan siap menanggapi segala ancaman dan provokasi," tegasnya dalam pernyataan di laman Kementerian Pertahanan China.

Armada Ke-7 Angkatan Laut AS menyebutkan, kapal perusak berpeluru kendali kelas Arleigh Burke USS Curtis Wilbur melakukan transit rutin di Selat Taiwan sesuai dengan hukum internasional. 

"Transit kapal melalui Selat Taiwan menunjukkan komitmen AS terhadap kawasan Indo-Pasifik yang bebas dan terbuka," kata Armada Ke-7 Angkatan Laut AS dalam pernyataan di situs resminya. 

"Militer Amerika Serikat akan terus terbang, berlayar, dan beroperasi di mana saja yang diizinkan oleh hukum internasional," imbuh Armada Ke-7 Angkatan Laut AS.

Selanjutnya: Ekonomi pulih, China bakal memperbesar anggaran militer tahun ini



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×