Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JEPANG
Jepang memiliki kesepakatan untuk membeli 120 juta dosis dari Pfizer / BioNTech pada semester pertama tahun depan, 120 juta dari AstraZeneca, 30 juta di antaranya akan dikirim pada Maret 2021, dan 250 juta dari Novavax.
Jepang juga dalam pembicaraan dengan Johnson & Johnson dan memiliki kesepakatan dengan Shionogi & Co.
Para ahli mengatakan pembuat vaksin perlu melakukan setidaknya uji coba Fase 1-2 di Jepang sebelum meminta persetujuan.
Baca Juga: Vaksin corona di depan mata, begini cara kerja vaksin menurut WHO
KOREA SELATAN
Korea Selatan menargetkan bisa mengamankan vaksin untuk 10 juta orang dari COVAX dan 20 juta orang dari kesepakatan terpisah dengan produsen obat pada akhir tahun ini.
Korsel memiliki pengaturan “Pembelian Opsional” dengan COVAX yang memungkinkannya memilih vaksin dari pembuat vaksin tertentu.
Menurut pejabat kesehatan, waktu pengadaan dan jumlahnya tergantung pada jadwal produksi vaksin tersebut.
Inokulasi kemungkinan akan dimulai pada kuartal kedua tahun depan untuk memberikan lebih banyak waktu dan mengamati potensi efek samping.
Baca Juga: Satgas: Kesiapan cold chain untuk distribusi vaksin Covid-19 sudah 97%
INDIA
Kepala Serum Institute of India, yang membuat vaksin AstraZeneca, mengatakan pada 23 November, hasil uji coba status akhir yang positif dari kandidat vaksin akan memungkinkannya untuk mencari otorisasi penggunaan darurat pada akhir tahun, sebelum mendapatkan persetujuan untuk peluncuran penuh pada Februari atau Maret tahun depan.
India juga mengharapkan vaksin yang didukung pemerintah akan diluncurkan pada awal Februari, saat sedang melakukan uji coba tahap akhir Sputnik V.