Sumber: Reuters | Editor: Tendi Mahadi
Munda, seorang dokter yang bekerja di Selvino dan Nembro, mengatakan dia telah mengunjungi pasien di rumah sejak akhir Februari guna memberikan antibiotik untuk pneumonia bakteri dan terapi oksigen jika diperlukan.
Dia mengatakan bahwa meskipun antibiotik bukan obat untuk virus, mereka dapat mengobati beberapa komplikasi yang melemahkan dan membantu pasien pulih tanpa dirawat di rumah sakit. Untuk melindungi dirinya, dia membeli masker wajah senilai € 600 yang dia sterilkan di rumahnya dengan uap setiap malam.
Baca Juga: Ingat, Bandara Internasional Phuket Thailand mulai ditutup pada 10 April 2020
Lebih dari 11.000 petugas kesehatan telah tertular virus di Italia dan 80 orang di antaranya telah meninggal, banyak dari mereka adalah dokter keluarga.
Kondisi sulit ini pun diakui oleh pemerintah daerah. Namun, tak banyak yang bisa dilakukan.
"Terlepas dari upaya terbaik kami, tidak mungkin untuk membawa semua orang ke rumah sakit dan kadang-kadang keluarga lebih memilih untuk menjaga orang sakit di rumah karena takut mereka mungkin tidak memiliki kesempatan lain untuk mengucapkan selamat tinggal," ujar walikota Bergamo, Giorgio Gori.
"Kami memiliki warga yang sakit di rumah dan merasa ditinggalkan, saya bisa memberi Anda ratusan contoh," tulis Giovanna Gargioni, walikota Borghetto Lodigiano dalam surat kepada otoritas kesehatan regional beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Waduh, kasus virus corona baru di China bertambah 30 pada Sabtu (4/4)
Bahkan di Milan, kota utama di Provinsi Lombardy dan ibukota keuangan Italia, para dokter mengatakan bahwa janji pemerintah daerah untuk menyediakan alat pelindung seperti masker wajah dan untuk memberikan tes swap kepada tenaga medis belum terwujud untuk beberapa orang.