Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
"Kami membutuhkan pendekatan yang sangat hati-hati karena setiap pelonggaran jarak sosial bisa membawa konsekuensi yang tidak dapat diubah, dan harus merenungkan secara mendalam tentang kapan dan bagaimana kita beralih ke sistem baru," ujarnya.
Korea Selatan telah mengimbau penduduk untuk mengikuti jarak sosial yang ketat hingga setidaknya 19 April. Namun, karena kasus-kasus menurun dan cuaca membaik, semakin banyak orang yang melanggar pedoman.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) hanya mengonfirmasi 25 kasus baru virus corona pada Senin. Angka ini merupakan yang terendah sejak kasus harian memuncak lebih dari 900 pada akhir Februari lalu.
Baca Juga: Kasus corona melambat, hari ini Spanyol mulai melonggarkan penguncian
Bahkan, Kota Daegu, yang mengalami wabah besar virus corona pertama di luar China, melaporkan nol kasus baru untuk pertama kalinya pada Jumat (10/4) pekan lalu sejak akhir Februari lalu.
Dengan 6.807 kasus virus corona, Daegu menyumbang lebih dari setengah dari total infeksi di Korea Selatan. Penyebaran infeksi di sebuah gereja di Daegu mendorong lonjakan kasus di negeri ginseng mulai akhir Februari.