Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Korea Selatan bersiap melonggarkan pembatasan sosial. Perdana Menteri Chung Sye-kyun menyatakan, pemerintah akan segera mencari untuk melonggarkan pedoman tersebut.
Meski begitu, Chung menyerukan masyarakat Korea Selatan untuk tetap tinggal di rumah, menghindari pertemuan sosial dalam bentuk apa pun, dan hanya keluar dengan alasan penting.
"Akhir minggu ini, kami berencana untuk meninjau kampanye jarak sosial yang telah kami lakukan sejauh ini dan membahas apakah kami akan beralih ke langkah-langkah rutin," katanya dalam pertemuan manajemen bencana, Senin (13/3), seperti dikutip Reuters.
Baca Juga: Melonjak dua kali lipat, pasien sembuh kembali positif corona di Korea
Beberapa pemerintah daerah di Korea Selatan memberlakukan tindakan yang lebih ketat, termasuk menutup bar dan klub malam, melarang demonstrasi besar, dan membatasi layanan gereja.
Hanya, Chung mengingatkan, bahkan ketika pembatasan sosial sudah pemerintah longgarkan, kehidupan di Korea Selatan tidak akan kembali seperti sebelum wabah virus corona merebak.
"Kami membutuhkan pendekatan yang sangat hati-hati karena setiap pelonggaran jarak sosial bisa membawa konsekuensi yang tidak dapat diubah, dan harus merenungkan secara mendalam tentang kapan dan bagaimana kita beralih ke sistem baru," ujarnya.
Korea Selatan telah mengimbau penduduk untuk mengikuti jarak sosial yang ketat hingga setidaknya 19 April. Namun, karena kasus-kasus menurun dan cuaca membaik, semakin banyak orang yang melanggar pedoman.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC) hanya mengonfirmasi 25 kasus baru virus corona pada Senin. Angka ini merupakan yang terendah sejak kasus harian memuncak lebih dari 900 pada akhir Februari lalu.
Baca Juga: Kasus corona melambat, hari ini Spanyol mulai melonggarkan penguncian
Bahkan, Kota Daegu, yang mengalami wabah besar virus corona pertama di luar China, melaporkan nol kasus baru untuk pertama kalinya pada Jumat (10/4) pekan lalu sejak akhir Februari lalu.
Dengan 6.807 kasus virus corona, Daegu menyumbang lebih dari setengah dari total infeksi di Korea Selatan. Penyebaran infeksi di sebuah gereja di Daegu mendorong lonjakan kasus di negeri ginseng mulai akhir Februari.