kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.783   12,00   0,08%
  • IDX 7.487   7,88   0,11%
  • KOMPAS100 1.159   4,22   0,37%
  • LQ45 919   5,86   0,64%
  • ISSI 226   -0,48   -0,21%
  • IDX30 474   3,57   0,76%
  • IDXHIDIV20 571   3,72   0,66%
  • IDX80 132   0,67   0,51%
  • IDXV30 140   1,16   0,83%
  • IDXQ30 158   0,67   0,43%

Kasus corona di Italia diramal sepuluh kali lebih buruk dari yang dilaporkan


Rabu, 25 Maret 2020 / 05:29 WIB
Kasus corona di Italia diramal sepuluh kali lebih buruk dari yang dilaporkan
ILUSTRASI. Perawatan pasien positif corona di Roma, Italia. REUTERS/Guglielmo Mangiapane


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - ROMA. Badan Perlindungan Sipil Italia mengumumkan, tingkat kematian di negara tersebut akibat virus corona telah melonjak tajam dalam 24 jam terakhir. Data tersebut memudarkan harapan bahwa epidemi di negara yang terpukul paling parah di dunia itu akan segera mereda setelah jumlah yang terinfeksi terus menurun dalam dua hari sebelumnya.

Melansir Reuters, korban tewas akibat virus mematikan ini naik 743 kasus pada hari Selasa. Ini merupakan penghitungan harian tertinggi kedua sejak wabah muncul di wilayah utara pada 21 Februari, dan naik tajam dari 602 yang tercatat pada hari Senin.

Italia telah mengalami lebih banyak kematian daripada negara lain, dengan angka terbaru menunjukkan bahwa 6.820 orang telah meninggal akibat infeksi corona hanya dalam kurun waktu sebulan.

Baca Juga: Jumlah kematian global capai 14.510, WHO serukan taktik agresif lawan corona

Jumlah total kasus yang dikonfirmasi mencapai 69.176 pada hari Selasa. Akan tetapi, Italia hanya menguji orang-orang dengan gejala parah. Kepala Badan Perlindungan Sipil mengatakan, jumlah korban terinfeksi yang sebenarnya mungkin 10 kali lebih tinggi.

"Rasio satu kasus tersertifikasi dari setiap 10 dapat dipercaya," jelas Angelo Borrelli mengatakan kepada surat kabar La Repubblica, yang mengindikasikan dia yakin sekitar 700.000 orang mungkin telah terinfeksi.

Baca Juga: Pakar: Istilah virus China oleh Trump memprovokasi sentimen anti-Asia

Data terbaru ini cukup mengecewakan, mengingat Italia telah melakukan lockdown selama dua minggu, dengan sekolah, bar dan restoran ditutup. Warga Italia juga dilarang meninggalkan rumah mereka untuk semua hal, kecuali membeli kebutuhan pokok.

Pada hari Senin, pemerintah menutup semua bisnis yang tidak dianggap penting untuk rantai pasokan negara dengan persyaratan vital. Setelah angka terbaru dirilis, Perdana Menteri Giuseppe Conte memperketat denda bagi orang-orang yang meninggalkan rumah mereka hingga 3.000 euro (US$ 3.225) dari denda maksimum sebelumnya 206 euro.

Baca Juga: Banyak pasien virus corona meninggal di Italia, ini penyebabnya

"Kita masing-masing harus memainkan peran kita," katanya kepada wartawan di konferensi pers yang diadakan melalui video jarak jauh untuk menghindari penularan.

"Jika semua orang mematuhi aturan mereka tidak hanya melindungi diri mereka sendiri dan orang-orang yang mereka cintai, tetapi mereka akan memungkinkan seluruh komunitas nasional untuk keluar dari keadaan darurat ini."


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×