kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.930.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.230   -112,00   -0,69%
  • IDX 7.214   47,18   0,66%
  • KOMPAS100 1.053   7,20   0,69%
  • LQ45 817   1,53   0,19%
  • ISSI 226   1,45   0,65%
  • IDX30 427   0,84   0,20%
  • IDXHIDIV20 504   -0,63   -0,12%
  • IDX80 118   0,18   0,16%
  • IDXV30 119   -0,23   -0,19%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,20%

Kasus corona harian bertambah 1.132, Korea Selatan pertimbangkan pengetatan tertinggi


Sabtu, 26 Desember 2020 / 10:36 WIB
Kasus corona harian bertambah 1.132, Korea Selatan pertimbangkan pengetatan tertinggi
ILUSTRASI. Kasus corona harian di Korea Selatan terus di atas 1.100


Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Anna Suci Perwitasari

Pakar kesehatan menambahkan, angka yang dilaporkan hari ini menunjukkan penyebaran virus corona semakin cepat. Ini terlihat karena jumlahnya yang tetap tinggi meskipun lebih sedikit tes yang dilakukan pada hari sebelumnya jelang liburan Natal.

Infeksi massal lebih dari 514 kasus yang dilacak ke pusat penahanan di Seoul timur telah menjadi sumber terbaru dari lonjakan infeksi virus corona kali ini. Infeksi baru dari panti jompo untuk orang tua di pinggiran ibu kota juga terus dilaporkan. 

Selain itu, penyebaran terkait dengan pertemuan kecil dan pribadi pun tak berkurang hingga jelang akhir tahun ini.

Menteri Kesehatan Kwon Deok-cheol menekankan bahwa gelombang ketiga infeksi menyebar dengan cepat ke setiap sudut masyarakat, memperbaharui seruan untuk kepatuhan ketat terhadap pembatasan jarak sosial.

Baca Juga: Presiden Prancis Emmanuel Macron tidak menunjukkan gejala COVID-19 lagi

"Berdiri di persimpangan gelombang ketiga, apakah kami dapat membendung tren penyebaran virus tergantung pada bagaimana kita akan menghabiskan akhir tahun dan musim Tahun Baru," kata dia dalam pertemuan tanggapan pemerintah terkait Covid-19.

Pemerintah juga telah mendesak warga untuk secara ketat mematuhi aturan jarak sehingga tindakan antivirus dapat membuahkan hasil. Ia telah memperingatkan bahwa setiap pelanggaran akan menghadapi denda hingga 3 juta won atau setara Rp 38,8 juta (1 won = Rp 12,95)

Pemerintah telah mempertahankan jarak sosial di level tertinggi kedua yakni di Level 2,5 dalam sistem lima tingkat di wilayah Seoul yang lebih luas, yang merupakan rumah bagi setengah dari 51,6 juta penduduknya. 

Pemerintah pun berusaha keras untuk tidak menaikkan level jarak sosial ke tingkat tertinggi mengingat potensinya terhadap dampak ekonomi negara tersebut.




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Digital Marketing for Business Growth 2025 : Menguasai AI dan Automation dalam Digital Marketing

[X]
×