Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Penyebaran virus corona di Korea Selatan belum menunjukkan tanda-tanda penurunan. Bahkan, Korea Selatan kembali mencatat ada lebih dari 1.100 kasus harian virus corona baru di akhir pekan ini.
Sabtu (26/12), Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan, 1.132 kasus virus corona baru dalam 24 jam terakhir. Jumlah itu termasuk 1.104 infeksi yang ditularkan secara lokal dan membuat total kasus virus corona menjadi 55.902.
Jumlah ini menambah tekanan pada pihak berwenang untuk memperketat aturan jarak sosial demi meratakan kurva infeksi.
Walau begitu, jumlah kali ini masih di bawah dari rekor tertinggi baru yang dicetak pada Jumat (25/12) di 1.241. Sementara itu, jumlah korban meninggal meningkat 20 menjadi 793 orang, dengan tingkat kematian 1,42%.
Baca Juga: Duh, Prancis umumkan kasus perdana varian baru virus corona
Tambahan kasus Covid-19 harian di Negeri Ginseng pertama kali menembus angka 1.000 pada 13 Desember lalu. Sejak saat ini, tambahan kasus harian ada dalam kisaran 800 hingga 1.000, termasuk lima hari berturut-turut lebih dari 1.000 di pekan lalu.
Korea Selatan pun berjuang untuk menahan gelombang infeksi virus lainnya dengan aturan jarak sosial terberat. Kali ini, pemerintah telah melarang pertemuan lima orang atau lebih dan menutup tempat-tempat populer saat musim liburan Natal dan Tahun Baru tiba.
Tren jumlah kasus positif yang masih naik menambah tekanan agar pemerintah menerapkan aturan jarak sosial Level 3, atau yang paling ketat dari lima tingkat yang ada.
Pakar kesehatan menambahkan, angka yang dilaporkan hari ini menunjukkan penyebaran virus corona semakin cepat. Ini terlihat karena jumlahnya yang tetap tinggi meskipun lebih sedikit tes yang dilakukan pada hari sebelumnya jelang liburan Natal.
Infeksi massal lebih dari 514 kasus yang dilacak ke pusat penahanan di Seoul timur telah menjadi sumber terbaru dari lonjakan infeksi virus corona kali ini. Infeksi baru dari panti jompo untuk orang tua di pinggiran ibu kota juga terus dilaporkan.
Selain itu, penyebaran terkait dengan pertemuan kecil dan pribadi pun tak berkurang hingga jelang akhir tahun ini.
Menteri Kesehatan Kwon Deok-cheol menekankan bahwa gelombang ketiga infeksi menyebar dengan cepat ke setiap sudut masyarakat, memperbaharui seruan untuk kepatuhan ketat terhadap pembatasan jarak sosial.
Baca Juga: Presiden Prancis Emmanuel Macron tidak menunjukkan gejala COVID-19 lagi
"Berdiri di persimpangan gelombang ketiga, apakah kami dapat membendung tren penyebaran virus tergantung pada bagaimana kita akan menghabiskan akhir tahun dan musim Tahun Baru," kata dia dalam pertemuan tanggapan pemerintah terkait Covid-19.
Pemerintah juga telah mendesak warga untuk secara ketat mematuhi aturan jarak sehingga tindakan antivirus dapat membuahkan hasil. Ia telah memperingatkan bahwa setiap pelanggaran akan menghadapi denda hingga 3 juta won atau setara Rp 38,8 juta (1 won = Rp 12,95)
Pemerintah telah mempertahankan jarak sosial di level tertinggi kedua yakni di Level 2,5 dalam sistem lima tingkat di wilayah Seoul yang lebih luas, yang merupakan rumah bagi setengah dari 51,6 juta penduduknya.
Pemerintah pun berusaha keras untuk tidak menaikkan level jarak sosial ke tingkat tertinggi mengingat potensinya terhadap dampak ekonomi negara tersebut.
Namun, dengan penyebaran virus corona yang terus berlanjut, otoritas kesehatan berencana untuk memutuskan apakah akan menaikkan pedoman jarak ke Level 3 pada Minggu (27/12)
Skema jarak Level 2,5 saat ini diterapkan di area Seoul yang lebih luar dan Level 2 di seluruh negara, akan berakhir hari Senin (28/12).
Dari 1.104 kasus yang ditularkan secara lokal yang dilaporkan hari ini, ada 457 dilaporkan di wilayah Seoul. Sedangkan Provinsi Gyeonggi menambahkan 250 kasus, dengan Incheon, yang berada di sebelah barat Seoul, melaporkan 55 kasus.
Busan, kota terpadat kedua di negara itu, melaporkan 26 kasus baru. Provinsi Chungcheong Selatan tengah menambahkan 61, diikuti oleh Provinsi Chungcheong Utara dengan 38 dan Provinsi Jeolla Utara dengan 37.
Baca Juga: Laut China Selatan memanas, kapal perang AS diusir militer China
Secara nasional, negara itu memiliki 299 pasien Covid-19 yang sakit parah atau kritis, turun dari 311 hari sebelumnya.
Jumlah total orang yang dibebaskan dari karantina setelah pulih total mencapai 38.532 orang, naik 484 dari hari sebelumnya.
Badan tersebut juga melaporkan 28 kasus infeksi lagi dari luar negeri, sehingga total menjadi 5.273. Mereka itu antara lain dari Amerika Serikat, Prancis, Turki, Rusia, Filipina, dan Bangladesh.