kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Kasus corona melonjak, Central Park New York jadi rumahsakit lapangan


Rabu, 01 April 2020 / 16:21 WIB
Kasus corona melonjak, Central Park New York jadi rumahsakit lapangan
ILUSTRASI. Seorang petugas Kepolisian Kota New York (NYPD) melakukan selfie saat berada di tengah jalan di Times Square yang hampir kosong, selama wabah penyakit virus corona baru (COVID-19), di Kota New York, AS, 31 Maret 2020.


Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Rumahsakit lapangan darurat bakal berdiri di Central Park New York dan stadion tenis tempat penyelenggaraan turnamen AS Terbuka, ketika jumlah kematian di Amerika Serikat akibat virus corona melewati 4.000 orang, lebih tinggi dari China.

Pandemi virus corona telah menewaskan lebih dari 1.700 warga New York. Dan, Presiden AS Donald Trump, penduduk asli kota itu, memperingatkan dari Washington, tentang "dua minggu yang sangat, sangat menyakitkan" untuk seluruh negeri uak Sam.

Sebagai daerah yang paling terpukul, New York, ibu kota keuangan AS, berlomba untuk meningkatkan kapasitas rumahsakit sebelum kasus virus corona memuncak. Sekitar selusin tenda lengkap dengan 68 tempat tidur dan 10 ventilator telah terpasang di Central Park, taman ikonik Manhattan.

Baca Juga: Redam kecemasan publik, China laporkan kasus virus corona tanpa gejala

"Anda melihat film seperti Contagion dan Anda pikir itu sangat jauh dari kebenaran, itu tidak akan pernah terjadi. Untuk melihat itu benar-benar terjadi, di sini (New York) sangat nyata," kata Joanne Dunbar, warga New York, kepada AFP seperti dikutip Channelnewsasia.com.

Kasus virus corona di seluruh AS melonjak menjadi 189.510 pada Rabu (1/4) pagi, menurut penghitungan berjalan oleh Universitas Johns Hopkins, dengan 4.076 kematian. Angka itu lebih dari 3.310 kematian yang China laporkan.

Negara Bagian New York memiliki lebih banyak kasus, mencapai 76.000, dan kematian dibanding negara bagian lainnya di AS sejak mengumumkan infeksi pertamanya pada 1 Maret lalu. Kemudian, dengan cepat muncul sebagai pusat penyebaran di AS.

Baca Juga: Italia memperpanjang lockdown akibat wabah vrus corona hingga 13 April



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×