kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kasus Covid-19 di Asia Tembus Angka 100 Juta


Kamis, 31 Maret 2022 / 07:23 WIB
Kasus Covid-19 di Asia Tembus Angka 100 Juta
ILUSTRASI. Berdasarkan penghitungan Reuters, tingkat infeksi virus corona di Asia melampaui angka 100 juta pada Rabu (30/3/2022). REUTERS/Heo Ran


Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BENGALURU. Berdasarkan penghitungan Reuters, tingkat infeksi virus corona di Asia melampaui angka 100 juta pada Rabu (30/3/2022). kasus Covid-19 di wilayah Asia didominasi oleh sub-varian BA.2 Omicron.

Menurut analisa Reuters, wilayah ini melaporkan lebih dari satu juta kasus Covid-19 baru setiap dua hari.

Dengan lebih dari setengah populasi dunia, Asia menyumbang 21% dari semua kasus Covid-19 yang dilaporkan.

Sub-varian Omicron BA.2 yang sangat menular tetapi kurang mematikan, telah mendorong angka tersebut ke level tertinggi dalam beberapa pekan terakhir di negara-negara seperti Korea Selatan, China, dan Vietnam.

Data WHO menunjukkan, BA.2 sekarang mewakili hampir 86% dari semua kasus berurutan.

Korea Selatan memimpin dunia dalam jumlah rata-rata harian kasus baru yang dilaporkan. Terhitung ada satu dari setiap empat kasus infeksi yang dilaporkan secara global setiap hari.

Baca Juga: Duh, 19,3 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Kedaluwarsa

Saat jumlah kasus Covid-19 telah mendatar sejak awal Maret, Korea Selatan masih melaporkan rata-rata lebih dari 300 kematian setiap hari. Kondisi itu menyebabkan pihak berwenang memerintahkan krematorium nasional untuk beroperasi lebih lama.

Di sisi lain, China berusaha menjinakkan wabah terburuknya sejak pandemi dimulai. Meningkatnya kasus Covid-19 di Shanghai, yang dipicu oleh sub-strain BA.2, telah mendorong pusat keuangan itu untuk dilakukan penguncian atau lockdown.

Kota itu sudah memberlakukan penguncian dua tahap dari 26 juta penduduknya pada hari Senin, dengan membatasi pergerakan melalui jembatan dan jalan raya untuk menahan penyebaran.

China telah melaporkan lebih dari 45.000 kasus baru sejak awal tahun ini, angka yang lebih tinggi dari yang dilaporkan sepanjang tahun 2021.

Baca Juga: Kabar Baik dari WHO: Tingkat Keparahan COVID-19 akan Berkurang Seiring Waktu

Meskipun China telah menginokulasi 90 persen populasinya, tidak cukup banyak orang tua yang menerima dosis booster, membuat mereka rentan terhadap infeksi ulang.

Kendati China berpegang teguh pada rencananya untuk memusnahkan wabah, para ahli di luar negeri tetap skeptis tentang kemanjuran lockdown dalam menghadapi varian Omicron yang sangat menular.

"Jelas dari Australia dan di tempat lain di dunia bahwa penguncian sama sekali tidak efektif terhadap Omicron - jadi perkirakan gelombang besar akan datang," kata Dr Adrian Esterman, pakar biostatistik di University of South Australia.

Di sisi lain, India sendiri menyumbang 43 juta kasus Covid-19, lebih banyak dari total di tiga negara Asia yang paling parah dilanda Jepang, Korea Selatan, dan Vietnam.

India telah melaporkan kurang dari 2.000 kasus per hari selama 11 hari terakhir dibandingkan dengan puncaknya tahun ini pada Januari dengan rata-rata lebih dari 300.000 kasus per hari.

Baca Juga: Wah, Ada 1,5 Juta Dosis Vaksin Covid-19 Akan Kedaluwarsa April 2022

Sebelumnya pada bulan Maret, Asia melewati satu juta kematian terkait Covid-19. Sekarang ada 1.027.586 juta kematian terkait Covid-19 di seluruh benua.

Vaksin dianggap kurang efektif terhadap sub-varian BA.2 dibandingkan dengan pendahulunya.

Penelitian telah menunjukkan Omicron dapat menginfeksi kembali orang yang sebelumnya didiagnosis dengan varian virus corona yang berbeda.




TERBARU

[X]
×