Sumber: Al Jazeera | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. China mencatat lonjakan harian terbesar kasus COVID dalam lebih dari lima bulan, meskipun langkah-langkah ketat untuk mengekang wabah yang dimulai di Hebei, provinsi di sekitar Beijing, sebagai tim ahli dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyelidiki asal-usul virus corona akan tiba di negara itu.
Sebagian besar pasien baru dilaporkan di dekat ibu kota tetapi sebuah provinsi di timur laut China juga mengalami peningkatan kasus baru, data resmi menunjukkan pada hari Rabu.
Komisi Kesehatan Nasional mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa total 115 kasus baru yang dikonfirmasi dilaporkan di daratan dibandingkan dengan 55 kasus sehari sebelumnya. Ini merupakan kenaikan harian tertinggi sejak 30 Juli.
Baca Juga: Satu kota lagi di China dikunci, total 28 juta orang jalani karantina rumah
Komisi tersebut mengatakan 107 kasus baru adalah infeksi lokal. Hebei menyumbang 90 kasus sementara provinsi Heilongjiang timur laut melaporkan 16 kasus baru.
Wabah baru datang sehari sebelum panel ahli WHO menyelidiki asal-usul virus yang kini telah menewaskan hampir dua juta orang di seluruh dunia tiba di negara itu. Tim beranggotakan 10 orang itu diperkirakan akan melakukan perjalanan ke pusat kota Wuhan, tempat kasus penyakit pertama kali muncul pada akhir 2019.
Masih banyak yang belum diketahui tentang asal-usul virus dan China bergerak cepat untuk membersihkan dan mendisinfeksi pasar makanan laut Huanan yang sekarang ditutup, yang terkait dengan kasus pertama penyakit pernapasan.