kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kasus harian Covid-19 meroket, Korea Selatan perpanjang aturan jarak sosial 1 pekan


Rabu, 07 Juli 2021 / 11:09 WIB
Kasus harian Covid-19 meroket, Korea Selatan perpanjang aturan jarak sosial 1 pekan


Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - SEOUL. Otoritas kesehatan Korea Selatan akhirnya memutuskan untuk memperpanjang pembatasan jarak sosial yang diberlakukan saat ini di wilayah Seoul yang lebih luas selama satu minggu. Namun, jika kasus terus naik, tindakan yang lebih tegas akan kembali dilakukan. 

Rabu (7/7), Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) melaporkan 1.212 kasus Covid-19, termasuk 1.168 infeksi lokal, yang meningkatkan total beban kasus menjadi 162.753.

Ini menandai jumlah kasus harian tertinggi sejak 25 Desember tahun lalu, ketika gelombang ketiga wabah memuncak dengan tambahan 1.240 kasus. Angka hari Rabu ini melonjak tajam dibandingkan dengan 746 kasus pada hari Selasa (6/7), 711 pada hari Senin (5/7) dan 743 pada hari Minggu (4/7).

Negara ini menambahkan satu kematian akibat  Covid-19 dan meningkatkan jumlah kematian menjadi 2.033.

Perdana Menteri Kim Boo-kyum mengatakan, aturan jarak sosial saat ini, termasuk larangan pertemuan pribadi lima orang atau lebih dan malam pada pukul 10 malam untuk restoran yang berada di wilayah Seoul yang lebih besar, akan dipertahankan selama satu minggu.

Baca Juga: Korea Selatan laporkan kasus Covid-19 harian tertinggi sejak Desember 2020

Korea Selatan dapat memberlakukan aturan jarak yang lebih ketat jika kasus Covid-19 tidak menunjukkan tanda-tanda mereda dalam dua atau tiga hari, lanjut Kim.

Dengan negara yang berjuang untuk mengendalikan gelombang infeksi terbaru, otoritas kesehatan memutuskan untuk meningkatkan jumlah tes Covid-19.

Pada akhir minggu depan, otoritas kesehatan akan mengunjungi perusahaan dengan lebih dari 50 karyawan untuk diuji, kata para pejabat. 

Provinsi Gyeonggi berencana untuk menyediakan alat tes mandiri ke pusat panggilan, perusahaan logistik, dan perusahaan tempat orang asing dipekerjakan.

Pusat pengujian darurat akan didirikan di tempat-tempat populer untuk masyarakat berusia 20-an dan 30-an.

Perusahaan di wilayah Seoul yang lebih luas sangat disarankan untuk menghindari kumpul-kumpul atau mengadakan acara. Layanan transportasi umum disarankan untuk dikurangi setelah pukul 10 malam.

Baca Juga: Israel dan Korea Selatan sepakat bertukar vaksin Covid-19

Infeksi klaster baru-baru ini tumbuh di berbagai tempat, termasuk perusahaan, sekolah, dan pusat perbelanjaan, di tengah lonjakan kasus varian delta yang menular.

Sekitar 80% infeksi baru berasal dari Seoul dan daerah sekitarnya, dengan orang-orang berusia 20-an dan 30-an, yang sebagian besar tidak memenuhi syarat untuk vaksinasi, memicu kasus baru, menurut KDCA.

Korea Selatan mencatat, ada 15,4 juta orang, atau 30,1% dari populasi negara itu, telah menerima suntikan pertama vaksin Covid-19. KDCA mengatakan 5,4 juta orang telah divaksinasi penuh, setara 10,6% dari populasi.

Selanjutnya: Jawa Tengah dan Jawa Timur menjadi zona merah corona per 4 Juli 2021




TERBARU

[X]
×