kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kasus positif Covid-19 mulai turun, New Delhi berencana longgarkan pembatasan sosial


Senin, 24 Mei 2021 / 09:34 WIB
Kasus positif Covid-19 mulai turun, New Delhi berencana longgarkan pembatasan sosial
ILUSTRASI. Perdana Menteri India Narendra Modi menerima vaksin penyakit Covid-19 dosis keduanya di rumah sakit All India Institute of Medical Sciences (AIIMS) di New Delhi, India, Kamis (8/4/2021).


Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Pemerintah ibu kota New Delhi berencana melonggarkan pembatasan sosial jika jumlah kasus positif Covid-19 terus menurun hingga pekan depan.

New Delhi jadi salah satu kota yang merasakan dampak terparah dari penyebaran virus corona di India. Sejak 20 April isolasi ketat diberlakukan, mendorong penurunan kasus yang cukup signifikan.

Ketua Menteri Delhi, Arvind Kejriwal mengatakan kasus baru telah menurun dalam beberapa minggu terakhir dan tingkat positif tes telah turun di bawah 2,5%, dibandingkan dengan 36% bulan lalu.

Dilansir dari Reuters, per hari Minggu (23/5) India mencatat 240.842 infeksi baru dan 3.741 kematian secara nasional dalam 24 jam.

Catatan hari Minggu merupakan jumlah kasus harian terendah dalam lebih dari sebulan terakhir. Di New Delhi, sekitar 1.600 kasus Covid-19 baru dalam 24 jam terakhir.

Baca Juga: Jamur hitam serang pasien Covid-19: Kenali gejala, penyebab, dan cara mengobatinya

Pada hari Minggu juga, pemerintah melaporkan jumlah tes Covid-19 harian tertinggi, dengan lebih dari 2,1 juta sampel yang diuji dalam 24 jam.

"Jika kasus terus menurun selama seminggu, maka mulai 31 Mei kami akan memulai proses pembukaan pembatasan," kata Kejriwal dalam konferensi persnya, dilansir oleh Reuters.

Banyak negara bagian di India saat ini masih dalam fase lockdown demi menekan penyebaran virus. Penguncian di banyak daerah meningkatkan kekhawatiran tentang dampak ekonomi dari pandemi.

Dewan Riset Medis India bulan ini mengatakan bahwa distrik dengan tingkat infeksi yang tinggi harus tetap ada di fase penguncian selama enam hingga delapan minggu untuk memutus rantai penularan.

Jumlah kasus Covid-19 harian di India mulai menurun setelah mencapai puncaknya pada 9 Mei lalu. Namun, para ahli memperingatkan India dapat menghadapi gelombang ketiga infeksi dalam beberapa bulan mendatang.

Masalah baru timbul akibat kurangnya pasokan vaksin secara nasional, mengakibatkan banyak negara bagian tidak dapat memvaksinasi warganya yang berusia di bawah 45 tahun.

Selanjutnya: India terancam kekurangan vaksin Covid-19 sampai akhir tahun



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×