kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Kasus virus corona belum kelar, Brasil berniat akhir kebijakan karantina di pekan ini


Selasa, 21 April 2020 / 07:21 WIB
Kasus virus corona belum kelar, Brasil berniat akhir kebijakan karantina di pekan ini
ILUSTRASI. Presiden Brasil Jair Bolsonaro berencana segera mengakhir karantina


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - RIO DE JANEIRO. Pemerintah Brasil berniat segera mengakhiri kebijakan karantina pada pekan ini. Senin (20/4), Presiden Brasil Jair Bolsonaro mengatakan dalam pidatonya bahwa ia berharap pekan ini akan menjadi minggu terakhir dari kebijakan karantina yang membuat masyarakat tinggal di rumah guna memperlambat penyebaran virus corona. 

Bolsonaro memang merupakan salah satu dari sedikit pemimpin global yang secara terbuka menentang tindakan karantina atau lockdown untuk memerangi virus corona. 

Dia telah menegaskan bahwa risiko kematian akibat ekonomi Brasil yang terjun bebas lebih berbahaya ketimbang risiko kematian yang ditimbulkan oleh penyakit yang disebutnya sebagai "little cold". 

Meskipun Bolsonaro memprotes, banyak gubernur Brasil yang memilih melakukan karantina wilayah. Bolsonaro juga telah berselisih dengan pejabat kesehatannya sendiri. Dia bahkan memecat menteri kesehatannya minggu lalu setelah mereka berselisih mengenai langkah-langkah jarak sosial guna meredam penyebaran virus corona.

Baca Juga: Kematian virus corona AS mencapai 41.000, pengunjuk rasa tuntut pembukaan ekonomi AS

Dengan wabah virus corona di Brasil yang nampak beberapa minggu ada di belakang wabah di Eropa dan Amerika Serikat, kecil kemungkinan gubernur Brasil akan mengakhiri langkah-langkah karantina seperti yang diinginkan presiden.

Dalam wawancara dengan Reuters pekan lalu, Menteri Kesehatan negara bagian Rio de Janeiro Edmar Santos mengatakan, puncak wabah itu akan melanda Rio pada bulan Mei, yang akan menjadi waktu yang "sangat, sangat rumit".

Santos, yang telah didiagnosis positif virus corona, mengatakan kurva di Rio de Janeiro belum merata, meskipun ada langkah-langkah yang diberlakukan oleh Gubernur Wilson Witzel, yang juga sakit dengan penyakit itu.

"Pada awal Mei, lampu merah akan menyala untuk sistem kesehatan," katanya.

Pada hari Minggu, Bolsonaro membuat marah banyak orang di Brasil ketika dia sekali lagi menghadiri rapat umum dan menyerang langkah-langkah lockdown yang dimaksudkan untuk melawan virus corona, ketika para pendukung pemimpin sayap kanan bergabung dengan iring-iringan politik di seluruh negeri.

Brasil memiliki lebih banyak kasus virus corona baru daripada negara lain di Amerika Latin. Pada hari Senin, jumlah kasus yang dikonfirmasi naik menjadi 40.581 dan kematian karena virus corona mencapai 2.575, menurut Departemen Kesehatan.

Baca Juga: Ribuan tentara Rusia harus jalani karantina selama dua minggu, ada apa?

Bolsonaro, yang tidak mengenakan masker wajah, berbicara kepada kerumunan beberapa ratus orang di Brasilia. Dalam pidatonya yang singkat, yang diselingi oleh batuk presiden, ia menyebut mereka yang hadir sebagai "patriot" dan mengatakan mereka membantu membela kebebasan individu yang menurutnya berada di bawah ancaman kuncian.



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×