Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - PBB. China mengecam Amerika Serikat (AS) pada pertemuan tingkat tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Kamis (24/9), atas kritiknya terhadap virus corona, dengan utusan Beijing menyatakan, "Cukup sudah!"
Dua hari setelah Presiden AS Donald Trump menggunakan pidato tahunannya di Sidang Umum PBB ke-75 untuk menyerang Beijing, Duta Besar China untuk PBB Zhang Jun mengkritik keras peran Washington dalam urusan global.
"Saya harus mengatakan, cukup sudah, cukup! Anda telah menciptakan cukup banyak masalah bagi dunia," kata Zhang pada pertemuan Dewan Keamanan PBB tentang pemerintahan global melalui konferensi video yang dihadiri beberapa kepala negara, seperti dikutip Channel News Asia.
"Amerika Serikat memiliki hampir tujuh juta kasus (virus corona baru) yang terkonfirmasi dan lebih dari 200.000 kematian saat ini. Dengan teknologi dan sistem medis paling canggih di dunia, mengapa AS ternyata memiliki kasus dan kematian yang paling banyak terkonfirmasi?" ujar Zhang.
"Jika seseorang harus dimintai pertanggungjawaban, itu pasti beberapa politisi Amerika Serikat sendiri," sebut dia.
Baca Juga: Trump: PBB harus minta pertanggungjawaban China atas pandemi virus corona
Menggunakan frasa yang sering diungkapkan oleh para pemimpin AS ke China, Zhang berkata, "Amerika Serikat harus memahami bahwa kekuatan besar harus berperilaku seperti kekuatan besar".
"Amerika Serikat benar-benar terisolasi," kata Zhang dalam sambutan yang didukung dengan antusias oleh mitranya dari Rusia.
Berbicara di awal sesi, Duta Besar AS untuk PBB Kelly Craft menyuarakan kemarahan. “Kalian tahu, malu pada diri kalian masing-masing. Saya heran dan saya muak dengan isi diskusi hari ini,” ungkap Craft.
"Saya sebenarnya sangat malu dengan Dewan (Keamanan) ini. Anggota Dewan yang mengambil kesempatan ini untuk fokus pada dendam politik daripada masalah kritis yang ada. Ya ampun," ujar dia.
Trump dalam pidatonya pada Selasa (22/9) menuntut tindakan terhadap China karena menyebarkan "wabah" virus corona ke dunia.