Sumber: The Straits Times | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - ABU DHABI. Uni Emirat Arab (UEA) pada hari Minggu (21/8) memastikan akan mengirim duta besar ke Iran dan segera bekerja dalam beberapa hari. Kedutaan UEA di Teheran telah ditutup selama enam tahun untuk mendukung Arab Saudi.
Dilansir dari The Straits Times, Kementerian Luar Negeri UEA akan mengirim Saif Mohammed Al-Zaabi sebagai duta besar untuk Iran. Al-Zaabi disebut akan segera bekerja dalam beberapa hari ke depan tanpa menyebutkan tanggal pasti.
"Duta Besar Saif Mohammed Al-Zaabi akan melanjutkan tugasnya di kedutaan UEA di Republik Islam Iran dalam beberapa hari mendatang untuk berkontribusi lebih memajukan hubungan bilateral. Langkah tersebut bertujuan untuk mencapai kepentingan bersama kedua negara dan kawasan yang lebih luas," tulis kementerian dalam pernyataan resminya.
Baca Juga: Rusia dan Palestina Buka Peluang Kerja Sama Militer dan Intelijen
UEA mengurangi hubungannya dengan Iran tahun 2016 sebagai bentuk solidaritas dengan Arab Saudi, setelah pengunjuk rasa Iran menyerang misi diplomatik Saudi di Iran.
Unjuk rasa tersebut merupakan respons atas eksekusi ulama Muslim Syiah Nimr Al-Nimr oleh Arab Saudi.
Negara-negara Teluk Arab lainnya, seperti Kuwait, juga mengambil langkah yang sama dengan UEA untuk menarik duta besar mereka. Awal bulan ini, Kuwait juga telah mengirim kembali duta besarnya ke Teheran.
Baca Juga: Sedikitnya 21 Tewas dalam Serangan Bom Bunuh Diri di Sebuah Masjid, Kabul, Afganistan
Penasihat presiden UEA Anwar Gargash pada bulan Juli lalu menyarankan agar pemerintah mulai meredakan ketegangan, salah satunya lewat dibukanya kembali kedutaan.
Pergeseran keberpihakan politik Timur Tengah juga menjadi alasan Gargash dalam menyerukan perbaikan hubungan dengan Iran.
Tahun 2020 lalu, UEA juga sudah menormalisasi hubungan diplomatiknya dengan Israel. Langkah ini sempat mendapat kecaman dari Iran.
UEA tidak menanggapi kecaman tersebut dan terus mengupayakan pemulihan hubungan dengan mantan rivalnya di kawasan tersebut, seperti Qatar, Turki, dan Iran sendiri.