Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Jaksa di Amerika Serikat tengah menyelidiki runtuhnya Silicon Valley Bank (SVB).
Reuters, Rabu (15/3) melaporkan, Departemen Kehakiman AS sedang menyelidiki runtuhnya bank yang secara resmi ditutup pada 9 Maret 2023.
Menurut surat kabar Wall Street Journal, Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) AS telah melakukan penyelidikan paralel. Adapun, penyelidikan ini masih dalam tahap awal dan mungkin tidak akan menghasilkan tuduhan pelanggaran atau tuntutan kepada pihak yang terlibat.
Mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya, The Wall Street Journal menyebut bahwa pemerintah AS juga sedang menyelidiki penjualan saham yang dilakukan SVB Financial Group, perusahaan induk SVB.
Baca Juga: SVB Bangkrut, The Fed Pertimbangkan Aturan yang Lebih Ketat untuk Bank Kelas Menengah
Ketua SEC Gary Gensler pada hari Minggu mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa lembaganya secara khusus berfokus pada pemantauan stabilitas pasar dan mengidentifikasi serta menuntut segala bentuk pelanggaran yang dapat mengancam investor selama periode volatilitas.
Keruntuhan Silicon Valley Bank dan kejatuhan Signature Bank telah membuat para regulator keuangan AS bergerak cepat untuk mengendalikan risiko-risiko di sektor ini. Pada hari Selasa, lembaga pemeringkat Moody's memangkas prospek sistem perbankan AS menjadi "negatif" dari "stabil".
Adapun, SVB Financial Group dan dua eksekutif puncaknya digugat pekan ini oleh para pemegang saham. Mereka dituduh telah menutupi bagaimana kenaikan suku bunga membuat unit Silicon Valley Bank rentan terhadap penarikan dana besar-besaran.
Baca Juga: Silicon Valley Bank Bangkrut, Jokowi Minta Semua Pihak Waspada