kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.702.000   23.000   1,37%
  • USD/IDR 16.450   -42,00   -0,26%
  • IDX 6.665   119,20   1,82%
  • KOMPAS100 951   16,29   1,74%
  • LQ45 748   15,90   2,17%
  • ISSI 208   3,64   1,78%
  • IDX30 390   8,22   2,16%
  • IDXHIDIV20 467   6,80   1,48%
  • IDX80 108   1,96   1,84%
  • IDXV30 111   0,63   0,57%
  • IDXQ30 128   2,31   1,84%

Kelompok Quad Bakal Luncurkan Sistem Pelacakan Illegal Fishing oleh China


Minggu, 22 Mei 2022 / 08:50 WIB
Kelompok Quad Bakal Luncurkan Sistem Pelacakan Illegal Fishing oleh China


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Amerika Serikat (AS), Jepang, Australia, dan India berniat menggelar inisiatif maritim pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Quad yang digelar di Tokyo, Jepang.

Financial Times yang mengutip seorang pejabat pemerintahan AS mengatakan, inisiatif maritim tersebut dilakukan untuk mengekang penangkapan ikan ilegal di Indo-Pasifik.

Minggu (22/5), Reuters mengutip laporan tersebut mengatakan bahwa inisiatif maritim akan menggunakan teknologi satelit guna membuat sistem pelacakan penangkapan ikan ilegal dari Samudra Hindia ke Pasifik Selatan dengan menghubungkan pusat pengawasan di Singapura dan India.

Presiden AS Joe Biden mengunjungi Jepang untuk menghadiri pertemuan kelompok Quad, yang terdiri dari Australia, India, Jepang dan AS di Tokyo. Kelompok ini telah meningkatkan kerja sama dalam menghadapi ketegasan China yang semakin meningkat.

Baca Juga: IMF Meminta Negara-Negara Asia Mewaspadai Spillover Risk

Menurut laporan Financial Times, inisiatif maritim akan memungkinkan negara-negara ini untuk memantau penangkapan ikan ilegal bahkan ketika kapal telah mematikan transponder yang biasanya digunakan untuk melacak kapal.

Sebelumnya, Koordinator AS-Indo Pasifik Kurt Campbell telah mengatakan bahwa Negeri Paman Sam akan segera mengumumkan rencana untuk memerangi penangkapan ikan ilegal di AS.

Beberapa negara di kawasan Indo-Pasifik kesal dengan armada penangkapan ikan China yang besar. Mereka mengatakan kapal asal China sering melanggar zona ekonomi eksklusif dan menyebabkan kerusakan lingkungan dan kerugian ekonomi.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×