Sumber: Bloomberg | Editor: Hendra Gunawan
BEIJING. Perusahaan jasa transportasi, Uber, kian dekat membukukan sejuta pemesanan perjalanan dalam sehari di China. Hal ini menyebabkan perusahaan starup asal San Francisco, Amerika Serikat tersebut tidak sungkan-sungkan lagi menginvestasikan dana sebesar US$ 1 miliar bagi mengembangkan pasar di China hingga akhir tahun 2015.
Travis Kalanick, Chief Executice Officer (CEO) Uber mengatakan, nilai investasi bisa disesuaikan dengan pencapaian bisnis Uber di China.
Kalanick berencana untuk menggelar layanan di lebih dari 50 kota, sejak kehadiran Uber di China pada Februari 2014 silam. Pada awalnya, Uber telah membawa investasi awal senilai US$ 500 juta.
Berdasarkan data statistik yang dimiliki Uber, 4 dari 10 kota dengan layanan Uber terbanyak ada di China.
"Kesuksesan di China membutuhkan komitmen dalam jangka panjang. Selain pemahaman tentang karakteristik China," tutur Kalanick seperti ditulis Bloomberg, Sabtu (11/7).