kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.439.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.405   30,00   0,19%
  • IDX 7.812   13,98   0,18%
  • KOMPAS100 1.184   -0,59   -0,05%
  • LQ45 959   0,88   0,09%
  • ISSI 227   0,13   0,06%
  • IDX30 489   0,88   0,18%
  • IDXHIDIV20 590   1,24   0,21%
  • IDX80 134   -0,05   -0,04%
  • IDXV30 139   -1,25   -0,90%
  • IDXQ30 163   0,24   0,15%

Kenaikan Pajak Inggris Bakal Pangkas Pendapatan Negara Hingga US$ 16 Miliar


Senin, 02 September 2024 / 15:59 WIB
Kenaikan Pajak Inggris Bakal Pangkas Pendapatan Negara Hingga US$ 16 Miliar
ILUSTRASI. Pajak. 


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - LONDON. Rencana pemerintah Inggris menaikkan pajak tak terduga (windfall tax) bagi produsen minyak dan gas Laut Utara. Kenaikan pajak ini menyebabkan penurunan pendapatan negara hampir 12 miliar pound setara dengan US$ 16 miliar. Tak hanya itu, kenaikan pajak juga bisa mempercepat penurunan produksi.

Pemerintah Buruh yang terpilih pada bulan Juli mengatakan, perubahan tersebut akan membantu Inggris mempercepat peralihan ke daya terbarukan dari minyak dan gas. Ini adalah bagian dari upaya Inggris mengurangi emisi karbon dan membantu mencegah pemanasan global.

"Perubahan tersebut akan mengurangi pendapatan pajak sebesar 12 miliar pound selama periode tahun 2025 dan 2029 dibandingkan dengan rezim pajak saat ini," kata CEO Kelompok industri Offshore Energies UK (OEUK), David Whitehouse dalam rilis dikutip Reuters, Senin (2/9).

Baca Juga: Genjot Investasi Hulu Migas, Pemerintah Beri Insentif Menarik ke Kontraktor Migas

OEUK juga memperkirakan jika penanaman modal di sektor tersebut akan turun menjadi 2,3 miliar pound dari sekitar 14 miliar pound.

"Perubahan pajak akan memicu percepatan penurunan produksi minyak dan gas dalam negeri, dan mengurangi pajak yang dibayarkan dan disesuaikan, pekerjaan yang mendukung serta nilai ekonomi yang lebih luas yang dihasilkan," kata Whitehouse.

NEO Energy yang berfokus pada Laut Utara mengatakan ketidakpastian fiskal dan regulasi akan memperlambat investasi di seluruh portofolionya. NEO memiliki setengah dari proyek pengembangan Buchan Horst di Laut Utara Inggris dengan Serica Energy dan Jersey Oil & Gas masing-masing memiliki 30% dan 20%.

Produksi di cekungan Laut Utara yang matang telah menurun dari puncaknya 4,4 juta barel setara minyak per hari (boed) pada awal milenium menjadi sekitar 1,3 juta boed saat ini.

Pengatur Otoritas Transisi Laut Utara (NSTA) juga memperkirakan produksi akan turun menjadi kurang dari 200.000 boed pada tahun 2050.

Tak lama setelah pemilihannya, pemerintah Buruh Inggris mengatakan akan meningkatkan Energy Profits Levy (EPL) menjadi 38% dari 35% mulai 1 November, sehingga tarif pajak utama untuk kegiatan minyak dan gas menjadi 78%, salah satu yang tertinggi di dunia. Durasinya juga diperpanjang satu tahun hingga Maret 2030.

Baca Juga: Harga Tiket Oasis Melonjak, Pemerintah Inggris Lakukan Penyelidikan

Perubahan tersebut akan mencakup penghapusan tunjangan investasi sebesar 29% dari pungutan tersebut, yang memungkinkan perusahaan mengimbangi pajak dari modal yang diinvestasikan kembali.

Seorang juru bicara Departemen Keuangan mengatakan: "Kami berkomitmen untuk menjaga dialog yang konstruktif dengan sektor minyak dan gas untuk menyelesaikan perubahan guna memperkuat pajak rejeki nomplok, memastikan transisi yang bertahap dan bertanggung jawab untuk Laut Utara."

Selanjutnya: CEO JP Morgan Jamie Dimon Usulkan Buffett Rule untuk Pajak Orang Kaya AS

Menarik Dibaca: 5 Buah Terbaik untuk Kesehatan Wanita, Ada yang Bisa Mencegah Kanker Payudara




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management Principles (SCMP) Mastering Management and Strategic Leadership (MiniMBA 2024)

[X]
×