kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.914.000   24.000   1,27%
  • USD/IDR 16.297   12,00   0,07%
  • IDX 7.880   -64,14   -0,81%
  • KOMPAS100 1.108   -12,74   -1,14%
  • LQ45 826   -0,66   -0,08%
  • ISSI 265   -2,69   -1,01%
  • IDX30 427   -1,02   -0,24%
  • IDXHIDIV20 493   0,41   0,08%
  • IDX80 124   -0,07   -0,06%
  • IDXV30 131   0,16   0,13%
  • IDXQ30 138   -0,02   -0,01%

Kepala Intelijen AS Tulsi Gabbard Umumkan Pemangkasan Staf Lebih dari 40%


Kamis, 21 Agustus 2025 / 11:31 WIB
Kepala Intelijen AS Tulsi Gabbard Umumkan Pemangkasan Staf Lebih dari 40%
ILUSTRASI. Secret Service agents walk alongside of U.S. President Donald Trump's limousine as he participates in the inaugural parade after his swearing in at the Capitol in Washington, U.S., January 20, 2017. REUTERS/Jonathan Ernst


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat (U.S. Director of National Intelligence/ODNI) Tulsi Gabbard pada Rabu (20/8/2025) mengumumkan restrukturisasi besar-besaran di kantornya.

Langkah ini mencakup pemangkasan staf lebih dari 40% yang akan berlaku per 1 Oktober, dengan estimasi penghematan anggaran lebih dari US$700 juta per tahun.

Pemangkasan tersebut merupakan perombakan besar pertama sejak lembaga ODNI dibentuk pasca serangan 11 September 2001 untuk mengoordinasikan 18 badan intelijen AS.

Baca Juga: Aktivitas Manufaktur Jepang Kembali Kontraksi pada Agustus, Tertekan Tarif AS

Eliminasi Beberapa Unit Intelijen

Dalam restrukturisasi ini, Gabbard menghapus Foreign Malign Influence Center, unit yang bertugas memantau upaya asing memengaruhi opini publik AS.

Menurut lembar fakta ODNI, fungsi tersebut sudah dijalankan oleh badan intelijen lain.

Selain itu, unit yang melacak senjata pemusnah massal dan ancaman siber juga dibubarkan, dengan alasan tugas serupa telah ditangani lembaga intelijen berbeda.

ODNI juga menghapus kelompok yang sebelumnya memproduksi proyeksi jangka panjang tren global.

Baca Juga: Anak Imigran Polandia Jadi Pengusaha Sukses di AS, Ini Kisah Inspiratif Rich Tabaka

Kritik atas “Pembengkakan Birokrasi”

Gabbard menyebut bahwa dalam dua dekade terakhir ODNI menjadi lembaga yang “membengkak dan tidak efisien”.

Ia menyoroti adanya penyalahgunaan wewenang, kebocoran informasi rahasia, serta politisasi intelijen.

“Restrukturisasi ini diperlukan agar ODNI bisa kembali fokus pada misi intinya: mencari kebenaran dan memberikan intelijen yang objektif, netral, serta tepat waktu bagi presiden dan para pembuat kebijakan,” ujar Gabbard dalam pernyataan resminya.

Baca Juga: Selandia Baru Kucurkan US$1,6 Miliar untuk Helikopter Laut AS dan Pesawat Airbus

Konteks Politik dan Sejarah

ODNI sebelumnya berperan dalam penyusunan laporan intelijen mengenai dugaan campur tangan Rusia dalam pemilu presiden AS 2016 yang memenangkan Donald Trump.

Laporan tersebut dikonfirmasi oleh komite intelijen Senat AS bipartisan serta tinjauan internal CIA.

Namun, Gabbard menuding sejumlah mantan pejabat intelijen mempolitisasi temuan tersebut.

Ia juga menegaskan kembali tuduhan adanya “senjata politik” dari penggunaan intelijen.

Baca Juga: Dolar AS Melemah Tipis Kamis (21/8) Pagi, Cermati Independensi The Fed

Skala Pemangkasan

Saat Gabbard mulai menjabat, ODNI memiliki sekitar 1.800 pegawai. Ia sudah memangkas staf sekitar 25% sebelumnya.

Dengan tambahan pemangkasan 40% ini, ODNI diperkirakan hanya akan menyisakan sebagian kecil tenaga kerja awalnya, dengan target efisiensi fiskal penuh mulai akhir tahun anggaran 2025.

Selanjutnya: 10 Negara Paling Rawan Copet di Eropa, Turis Wajib Waspada

Menarik Dibaca: Promo Chatime Merdeka Rame-Rame sampai 31 Agustus 2025, 10 Chatime Cuma Rp 200.000




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis Procurement Strategies for Competitive Advantage (PSCA)

[X]
×