Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Direktur Intelijen Nasional Amerika Serikat (U.S. Director of National Intelligence/ODNI) Tulsi Gabbard pada Rabu (20/8/2025) mengumumkan restrukturisasi besar-besaran di kantornya.
Langkah ini mencakup pemangkasan staf lebih dari 40% yang akan berlaku per 1 Oktober, dengan estimasi penghematan anggaran lebih dari US$700 juta per tahun.
Pemangkasan tersebut merupakan perombakan besar pertama sejak lembaga ODNI dibentuk pasca serangan 11 September 2001 untuk mengoordinasikan 18 badan intelijen AS.
Baca Juga: Aktivitas Manufaktur Jepang Kembali Kontraksi pada Agustus, Tertekan Tarif AS
Eliminasi Beberapa Unit Intelijen
Dalam restrukturisasi ini, Gabbard menghapus Foreign Malign Influence Center, unit yang bertugas memantau upaya asing memengaruhi opini publik AS.
Menurut lembar fakta ODNI, fungsi tersebut sudah dijalankan oleh badan intelijen lain.
Selain itu, unit yang melacak senjata pemusnah massal dan ancaman siber juga dibubarkan, dengan alasan tugas serupa telah ditangani lembaga intelijen berbeda.
ODNI juga menghapus kelompok yang sebelumnya memproduksi proyeksi jangka panjang tren global.
Baca Juga: Anak Imigran Polandia Jadi Pengusaha Sukses di AS, Ini Kisah Inspiratif Rich Tabaka
Kritik atas “Pembengkakan Birokrasi”
Gabbard menyebut bahwa dalam dua dekade terakhir ODNI menjadi lembaga yang “membengkak dan tidak efisien”.
Ia menyoroti adanya penyalahgunaan wewenang, kebocoran informasi rahasia, serta politisasi intelijen.
“Restrukturisasi ini diperlukan agar ODNI bisa kembali fokus pada misi intinya: mencari kebenaran dan memberikan intelijen yang objektif, netral, serta tepat waktu bagi presiden dan para pembuat kebijakan,” ujar Gabbard dalam pernyataan resminya.
Baca Juga: Selandia Baru Kucurkan US$1,6 Miliar untuk Helikopter Laut AS dan Pesawat Airbus
Konteks Politik dan Sejarah
ODNI sebelumnya berperan dalam penyusunan laporan intelijen mengenai dugaan campur tangan Rusia dalam pemilu presiden AS 2016 yang memenangkan Donald Trump.
Laporan tersebut dikonfirmasi oleh komite intelijen Senat AS bipartisan serta tinjauan internal CIA.
Namun, Gabbard menuding sejumlah mantan pejabat intelijen mempolitisasi temuan tersebut.
Ia juga menegaskan kembali tuduhan adanya “senjata politik” dari penggunaan intelijen.
Baca Juga: Dolar AS Melemah Tipis Kamis (21/8) Pagi, Cermati Independensi The Fed
Skala Pemangkasan
Saat Gabbard mulai menjabat, ODNI memiliki sekitar 1.800 pegawai. Ia sudah memangkas staf sekitar 25% sebelumnya.
Dengan tambahan pemangkasan 40% ini, ODNI diperkirakan hanya akan menyisakan sebagian kecil tenaga kerja awalnya, dengan target efisiensi fiskal penuh mulai akhir tahun anggaran 2025.