Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Menteri Keuangan AS Scott Bessent menyerukan reformasi yang lebih mendalam terhadap sistem regulasi keuangan kuno dan mengatakan regulator harus mempertimbangkan untuk menghapus proposal era Biden terkait struktur persyaratan modal ganda bagi bank.
Mengutip Reuters, Selasa (22/7), Bessent yang berbicara di awal konferensi regulasi Federal Reserve mengatakan persyaratan kapitalisasi yang berlebihan memberikan beban yang tidak perlu pada lembaga keuangan, mengurangi penyaluran kredit, menghambat pertumbuhan, dan mendistorsi pasar dengan mendorong penyaluran kredit ke sektor non-bank.
"Kita membutuhkan reformasi yang lebih mendalam yang berakar pada cetak biru jangka panjang untuk inovasi, stabilitas keuangan, dan pertumbuhan yang tangguh," kata Bessent dalam pernyataan tertulisnya.
Baca Juga: Siasat Perbankan Agar Tarif AS Tak Bikin Kinerja Negatif
Pemerintahan Trump sedang menjalankan agenda reformasi yang luas yang bertujuan untuk memangkas aturan yang mengatur lembaga keuangan, termasuk persyaratan modal, dengan alasan bahwa tindakan tersebut akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan mendorong inovasi.
Bessent mengatakan regulator telah terlalu lama menerapkan pendekatan reaksioner yang melemahkan daya saing dan menyebabkan regulasi yang rumit.
Besent, yang sebelumnya pada hari Senin meminta The Fed untuk meninjau operasinya untuk menjaga independensi kebijakan moneternya, mengatakan bahwa Departemen Keuangan akan mengambil peran yang lebih kuat dalam mendorong upaya reformasi oleh regulator, termasuk The Fed.
"Untuk itu, departemen akan menembus inersia kebijakan, menyelesaikan perebutan kekuasaan, mendorong konsensus, dan memotivasi tindakan untuk memastikan tidak ada satu pun regulator yang menghambat reformasi," kata Bessent tentang Departemen Keuangan.
Menurunkan Kewajiban Modal
Regulator perbankan harus mempertimbangkan untuk meninggalkan struktur ganda yang diusulkan pada Juli 2023, tetapi tidak pernah diberlakukan, yang akan membuat bank mematuhi metode yang lebih tinggi dari dua metode berbeda untuk mengukur persyaratan modal risiko mereka.
Proposal tersebut, yang muncul setelah kegagalan besar Silicon Valley Bank dan lembaga lainnya pada tahun 2023, akan secara signifikan meningkatkan jumlah modal yang perlu disisihkan bank untuk potensi kerugian. Proposal ini menuai tentangan keras dari industri.
"Struktur persyaratan ganda ini tidak berasal dari metodologi kalibrasi yang berprinsip. Struktur ini hanya dimotivasi untuk merekayasa ulang agregat modal yang semakin tinggi," kata Bessent.
"Struktur ini juga bertentangan dengan reformasi modal sebagai proyek modernisasi karena akan mempertahankan persyaratan modal yang kuno sebagai dasar yang mengikat bagi banyak, mungkin sebagian besar, bank besar."
Baca Juga: Saham Perbankan AS Rontok Pasca Kebijakan Tarif Trump
Bessent juga menyerukan keringanan modal regulasi, tidak hanya untuk bank-bank besar, tetapi juga di tingkat bank komunitas yang lebih kecil. Salah satu solusinya, ujarnya, adalah memberikan pilihan kepada bank mana pun yang tidak tunduk pada persyaratan modal modernisasi.
"Ini akan mengakibatkan pengurangan modal yang signifikan bagi bank-bank tersebut," tambah Bessent.
Meskipun ia mengatakan Departemen Keuangan akan memprioritaskan kebijakan regulasi keuangan yang mengutamakan pekerja Amerika dan memprioritaskan pertumbuhan, ia mengatakan regulator perlu melaksanakan mandat hukum untuk keamanan dan stabilitas keuangan serta perlindungan konsumen.
"Rasionalisasi dan penyesuaian regulasi tidak harus berarti pelemahan regulasi," kata Bessent.