kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.706.000   -3.000   -0,18%
  • USD/IDR 16.335   -15,00   -0,09%
  • IDX 6.606   74,14   1,14%
  • KOMPAS100 963   9,85   1,03%
  • LQ45 754   6,69   0,90%
  • ISSI 204   2,65   1,32%
  • IDX30 392   2,72   0,70%
  • IDXHIDIV20 475   6,50   1,39%
  • IDX80 109   1,09   1,01%
  • IDXV30 113   2,22   2,00%
  • IDXQ30 129   1,03   0,80%

Trump Hentikan Pembagian Intelijen AS ke Ukraina, Tekanan Diplomasi Meningkat


Kamis, 06 Maret 2025 / 09:18 WIB
Trump Hentikan Pembagian Intelijen AS ke Ukraina, Tekanan Diplomasi Meningkat
ILUSTRASI. Presiden Amerika Serikat Donald Trump bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di Gedung Putih di Washington, D.C., Amerika Serikat, 28 Februari 2025.Pemerintah Amerika Serikat menghentikan pembagian intelijen dengan Ukraina, menurut pernyataan Direktur CIA John Ratcliffe pada Rabu.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  WASHINGTON. Pemerintah Amerika Serikat menghentikan pembagian intelijen dengan Ukraina, menurut pernyataan Direktur CIA John Ratcliffe pada Rabu. 

Langkah ini menambah tekanan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy untuk bernegosiasi dengan Presiden AS Donald Trump guna mencapai kesepakatan damai dengan Rusia.

Penghentian ini berisiko melemahkan kemampuan Ukraina dalam mempertahankan diri dari serangan rudal Rusia, terutama setelah AS juga menangguhkan bantuan militernya ke Kyiv pada awal pekan ini. 

Baca Juga: Trump Percepat Pemangkasan Pegawai Intelijen AS, Elon Musk Pimpin Reformasi

Keputusan ini mencerminkan perubahan kebijakan Trump yang kini lebih lunak terhadap Moskow dibandingkan dukungan AS sebelumnya terhadap Ukraina.

Trump pada Selasa mengungkapkan bahwa dirinya menerima surat dari Zelenskiy yang menyatakan kesiapan Ukraina untuk berunding. Ratcliffe menyatakan bahwa jeda dalam kerja sama militer dan intelijen ini kemungkinan akan berakhir jika negosiasi perdamaian terus berlanjut.

Seorang sumber yang mengetahui kebijakan ini menyebutkan bahwa pemerintahan Trump telah menghentikan seluruh kerja sama intelijen, termasuk data yang sebelumnya digunakan Ukraina untuk menyerang target Rusia. 

Sumber lain mengonfirmasi bahwa penghentian tersebut hanya bersifat parsial namun tidak memberikan rincian lebih lanjut.

Washington sebelumnya menghentikan bantuan militer setelah pertemuan di Ruang Oval pada Jumat lalu, di mana Trump dan Zelenskiy terlibat perdebatan terbuka di hadapan media. 

Baca Juga: Trump Hentikan Bantuan Militer AS, Ukraina Pastikan Mampu Bertahan di Garis Depan

Ketegangan ini juga berdampak pada penundaan kesepakatan yang akan memberi AS hak atas pendapatan dari sumber daya mineral Ukraina sebagai imbalan atas bantuan militer.

Zelenskiy pada Rabu menyebut adanya perkembangan positif dalam negosiasi dan menyatakan bahwa pejabat kedua negara dapat segera bertemu kembali. Gedung Putih juga mempertimbangkan pencabutan sementara penghentian dana bagi Ukraina, sementara perundingan terkait kesepakatan mineral masih berlangsung.

Seorang pejabat senior AS mengatakan bahwa penandatanganan kesepakatan diharapkan segera terjadi dan menjadi langkah awal dalam perundingan lebih luas antara Washington, Kyiv, dan Moskow untuk mengakhiri perang.

Baca Juga: Putin Beri Peringatan, Mungkinkah Serangan Nuklir Terjadi? Ini Analisa Intelijen AS

Dalam pidato di hadapan Kongres pada Selasa malam, Trump menyatakan bahwa Kyiv siap menandatangani kesepakatan mineral dan mengklaim telah melakukan diskusi serius dengan Rusia, yang menunjukkan kesiapan Moskow untuk berdamai. 

Ia menegaskan bahwa mengakhiri perang hanya dapat dicapai melalui dialog dengan kedua pihak yang bertikai.



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×