kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.692.000   25.000   1,50%
  • USD/IDR 16.404   -24,00   -0,15%
  • IDX 6.532   -116,15   -1,75%
  • KOMPAS100 968   -17,27   -1,75%
  • LQ45 762   -11,18   -1,45%
  • ISSI 199   -3,66   -1,81%
  • IDX30 395   -4,89   -1,23%
  • IDXHIDIV20 474   -4,27   -0,89%
  • IDX80 110   -1,83   -1,63%
  • IDXV30 116   -0,89   -0,76%
  • IDXQ30 131   -1,54   -1,17%

Trump: Suatu Saat Nanti Ukraina Mungkin akan Jadi Milik Rusia


Selasa, 11 Februari 2025 / 15:12 WIB
Trump: Suatu Saat Nanti Ukraina Mungkin akan Jadi Milik Rusia
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump mendongak saat berbicara dengan wartawan dari kantornya di Air Force One dalam perjalanan ke New Orleans untuk menghadiri Super Bowl, 9 Februari 2025. Reuters/Kevin Lamarque


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, menyebut bahwa Ukraina mungkin saja akan menjadi bagian dari Rusia suatu saat nanti. Pernyataan itu keluar di tengah adanya kemungkinan bahwa Trump akan menghentikan suntikan bantuan ke Ukraina.

Dalam wawancara dengan Fox News hari Senin (10/2), Trump memperingatkan Ukraina bahwa AS tidak dapat terus membayar bantuan seperti yang dilakukan oleh pemerintahan sebelumnya.

Trump berharap agar AS bisa mendapatkan balasan atas semua bantuan yang diberikan.

"Saya ingin uang kita aman, karena kita menghabiskan ratusan miliar dolar. Mereka mungkin menjadi orang Rusia suatu hari nanti, atau mungkin bukan orang Rusia suatu hari nanti, tetapi kami akan memiliki semua uang ini di sana, dan saya katakan saya menginginkannya kembali," kata Trump.

Baca Juga: Donald Trump: Saya Berkomitmen untuk Membeli dan Memiliki Gaza

Lebih lanjut, Trump mengatakan bahwa AS seharusnya bisa mendapatkan kekayaan alam yang nilainya setara dengan US$500 miliar. 

Trump masih sangat percaya diri mengatakan bahwa perang di Ukraina seharusnya tidak terjadi jika dirinya tetap menjabat sebagai presiden setelah masa jabatan pertamanya.

Tidak hanya perang di Ukraina, Trump yakin konflik di Gaza pun tidak akan meluas seperti saat ini.

"Saya selalu katakan, hal ini tidak akan pernah terjadi jika saya menjadi presiden, jika pemilu tidak dicurangi. Ini tidak akan terjadi di bawah Putin, dan (serangan Hamas) 7 Oktober juga tidak akan pernah terjadi," lanjut Trump.

Baca Juga: Kapal Selam Nuklir AS Berlabuh di Busan, Korea Utara Kirim Peringatan

Menyelesaikan perang di Ukraina adalah salah satu janji yang paling sering diucapkan selama melakukan kampanye tahun lalu.

Sayangnya, Trump masih belum memberikan rincian yang jelas tentang rencananya tersebut.

Pada tanggal 14 Juni 2024, Presiden Rusia Vladimir Putin menguraikan kondisi untuk resolusi di Ukraina selama pertemuan dengan pimpinan Kementerian Luar Negeri.

Mengutip TASS, salah satu kondisi yang menjadi syarat adalah penarikan tentara Ukraina dari Donbass dan Novorossiya, dan komitmen Ukraina untuk tidak bergabung dengan NATO.

Putin juga meminta agar hak, kebebasan, dan kepentingan warga negara berbahasa Rusia yang tinggal di Ukraina harus dilindungi sepenuhnya.

Tonton: Trump Pungut Tarif Impor Aluminium dan Baja Seluruh Negara Sebesar 25%

Selanjutnya: Promo Jelang Ramadan di Hari Hari Swalayan Berakhir Besok, Diskon Besar di Superindo

Menarik Dibaca: AlloFresh Luncurkan Fitur Perbandingan Harga untuk Konsumen



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×