kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.667.000   5.000   0,30%
  • USD/IDR 16.350   -70,00   -0,43%
  • IDX 6.648   -94,43   -1,40%
  • KOMPAS100 985   -10,71   -1,08%
  • LQ45 773   -11,62   -1,48%
  • ISSI 203   -1,54   -0,76%
  • IDX30 399   -7,38   -1,81%
  • IDXHIDIV20 478   -11,28   -2,30%
  • IDX80 112   -1,62   -1,42%
  • IDXV30 117   -1,24   -1,05%
  • IDXQ30 132   -2,70   -2,00%

Donald Trump: Saya Berkomitmen untuk Membeli dan Memiliki Gaza


Senin, 10 Februari 2025 / 08:53 WIB
Donald Trump: Saya Berkomitmen untuk Membeli dan Memiliki Gaza
ILUSTRASI. Presiden AS Donald Trump menyambut Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di pintu masuk Gedung Putih di Washington, AS, 4 Februari 2025. Reuters/Leah Millis 


Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali menyampaikan niatnya untuk mengambil alih Gaza. Trump juga akan membuka peluang bagi negara-negara Timur Tengah untuk ikut membangun kembali kawasan tersebut.

Tidak hanya mengambil alih, kali ini Trump mengatakan ingin "membeli dan memiliki" Gaza. 

"Saya berkomitmen untuk membeli dan memiliki Gaza. Selama kita membangunnya kembali, kita dapat memberikannya kepada negara-negara lain di Timur Tengah untuk membangun beberapa bagiannya, orang lain dapat melakukannya, melalui dukungan kita," kata Trump hari Minggu (9/2) dikutip Reuters.

Trump juga membuka peluang bagi para pengungsi Palestina masuk ke Amerika Serikat, namun langkah itu akan dipertimbangkan secara ketat.

Baca Juga: Netanyahu Puji Rencana Trump yang Hendak Usir Warga Palestina dari Gaza

Pernyataan Trump terkait membeli dan memiliki Gaza tentu dikecam oleh pihak Hamas. Anggota biro politik kelompok tersebut, Ezzat El Rashq, menegaskan bahwa Gaza bukan properti yang bisa dijual dan dibeli.

"Gaza bukanlah properti yang bisa diperjualbelikan. Gaza adalah bagian integral dari tanah Palestina yang diduduki. Warga Palestina akan menggagalkan rencana relokasi," kata El Rashq.

Rencana Trump untuk mengambil alih Gaza dan merelokasi seluruh penduduknya disampaikan pekan lalu pasca pertemuan dengan Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu.

Trump telah berulang kali menyarankan agar warga Palestina di Gaza seharusnya diterima oleh negara-negara kawasan Arab seperti Mesir dan Yordania.

Baca Juga: Israel Berencana Serahkan Gaza ke AS Setelah Perang Berakhir

Gagasan tersebut jelas ditolak oleh negara-negara Arab dan para pemimpin Palestina.

Pengungsian paksa penduduk Gaza dinilai akan melanggar hukum internasional dan akan ditentang keras oleh banyak pihak, termasuk para sekutu AS sendiri.

Bagi banyak pengamat hak asasi manusia, langkah tersebut bisa dikategorikan sebagai ethnic cleansing atau pembersihan etnis.

Trump meyakini bahwa kehadiran AS di Jalur Gaza akan membawa perubahan dan stabilitas di kawasan. 

Tonton: Trump: Israel akan Serahkan Gaza Pasca Perang Berakhir, Pasukan AS Tak Diperlukan

Selanjutnya: Update Harga Emas Antam Hari Ini Naik Rp 5.000 Senin (10/2/2025)

Menarik Dibaca: Kumpulan Ide Kencan Valentine Murah tapi Tetap Berkesan dan Romantis



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×