kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.928.000   2.000   0,10%
  • USD/IDR 16.520   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.833   5,05   0,07%
  • KOMPAS100 987   -1,19   -0,12%
  • LQ45 765   1,61   0,21%
  • ISSI 218   -0,33   -0,15%
  • IDX30 397   1,17   0,30%
  • IDXHIDIV20 467   0,48   0,10%
  • IDX80 112   0,13   0,12%
  • IDXV30 114   0,08   0,07%
  • IDXQ30 129   0,38   0,29%

Trump Hentikan Pembagian Intelijen AS ke Ukraina, Tekanan Diplomasi Meningkat


Kamis, 06 Maret 2025 / 09:18 WIB
Trump Hentikan Pembagian Intelijen AS ke Ukraina, Tekanan Diplomasi Meningkat
ILUSTRASI. Presiden Amerika Serikat Donald Trump bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy di Gedung Putih di Washington, D.C., Amerika Serikat, 28 Februari 2025.Pemerintah Amerika Serikat menghentikan pembagian intelijen dengan Ukraina, menurut pernyataan Direktur CIA John Ratcliffe pada Rabu.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

Keputusan AS untuk menghentikan pembagian intelijen mendapat kritik dari kalangan Demokrat. Senator Mark Warner, Wakil Ketua Komite Intelijen Senat, menyebut keputusan tersebut tidak bijaksana dan menunjukkan bahwa Trump telah mengorbankan kepentingan Amerika demi Rusia. 

Warner juga memperingatkan bahwa kebijakan ini dapat membahayakan nyawa warga Ukraina.

Sementara itu, pada Rabu malam, sebuah rudal Rusia menghantam hotel di Kryvyi Rih, Ukraina tengah, menewaskan dua orang dan melukai tujuh lainnya, menurut laporan pejabat darurat.

Baca Juga: Trump dan Zelenskiy Bersitegang, Ukraina Terancam dalam Perang Melawan Rusia

Negara-negara Eropa tengah berupaya meningkatkan anggaran pertahanan dan mempertahankan dukungan bagi Ukraina. 

Diplomat menyebutkan bahwa Prancis dan Inggris sedang merancang proposal perdamaian untuk diajukan ke AS, sementara Belanda mengalokasikan 3,5 miliar euro untuk bantuan ke Ukraina hingga 2026.

Sebelumnya, AS telah memberikan intelijen penting yang membantu Ukraina menggagalkan serangan Rusia ke Kyiv pada awal invasi besar-besaran pada Februari 2022. 

Namun, dalam dua bulan sejak Trump menjabat kembali, kebijakan AS terhadap Ukraina berubah drastis, mengejutkan sekutu Eropa dan menimbulkan kekhawatiran tentang masa depan NATO.

Baca Juga: Rusia Penasaran Apakah Kemenangan Trump Bisa Mengakhiri Perang Ukraina

Selain itu, Trump juga mengakhiri isolasi terhadap Presiden Rusia Vladimir Putin dengan membuka komunikasi langsung, termasuk pembicaraan antara pejabat AS dan Rusia di Arab Saudi dan Turki, tanpa melibatkan Ukraina maupun sekutunya di Eropa.

Para analis menilai bahwa penghentian intelijen AS akan berdampak serius terhadap kemampuan Ukraina dalam menghadapi Rusia, yang saat ini menguasai sekitar 20% wilayahnya. 

Mykola Bielieskov, peneliti di Institut Nasional untuk Studi Strategis Ukraina, mengakui bahwa ketergantungan negaranya pada intelijen AS masih sangat besar.



TERBARU
Kontan Academy
Cara Praktis Menyusun Sustainability Report dengan GRI Standards Strive

[X]
×