kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.950.000   -9.000   -0,46%
  • USD/IDR 16.378   -34,00   -0,21%
  • IDX 7.504   -11,44   -0,15%
  • KOMPAS100 1.056   -4,21   -0,40%
  • LQ45 790   -6,62   -0,83%
  • ISSI 254   0,41   0,16%
  • IDX30 411   -3,85   -0,93%
  • IDXHIDIV20 469   -4,76   -1,00%
  • IDX80 119   -0,61   -0,51%
  • IDXV30 123   -0,93   -0,75%
  • IDXQ30 131   -1,44   -1,08%

Kerugian Asuransi Global Akibat Bencana Alam US$ 80 Miliar di Semester I


Rabu, 06 Agustus 2025 / 22:19 WIB
Kerugian Asuransi Global Akibat Bencana Alam US$ 80 Miliar di Semester I
ILUSTRASI. Firefighters extinguish spot fires along Route 89 Dixie Fire in Moccasin, now over 200,000 acres, California, U.S., July 28, 2021. REUTERS/David Swanson 


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - CALIFORNIA. Kerugian asuransi global akibat bencana alam mencapai US$ 80 miliar pada paruh pertama tahun 2025, menurut estimasi awal dari Swiss Re Institute yang dirilis pada Rabu (6/8). Angka ini didorong kebakaran hutan besar di California dan badai hebat yang melanda Amerika Serikat.

Jumlah tersebut hampir dua kali lipat rata-rata 10 tahun terakhir dan mencerminkan tren peningkatan kerugian akibat cuaca ekstrem yang terus dihadapi oleh industri asuransi dalam beberapa tahun terakhir. Dampaknya terlihat pada pengetatan kebijakan penjaminan risiko, peningkatan premi, serta peninjauan ulang terhadap model risiko.

Swiss Re Institute dikutip Reuters memperkirakan total kerugian asuransi sepanjang tahun ini bisa melampaui proyeksi sebelumnya sebesar US$ 150 miliar. Ini mengingat aktivitas bencana alam biasanya meningkat pada paruh kedua tahun karena musim badai.

"Prakiraan menunjukkan aktivitas badai yang mendekati hingga melebihi rata-rata, dengan tiga hingga lima badai besar di atas rata-rata jangka panjang yang berjumlah tiga," tulis laporan tersebut.

Baca Juga: Trump Cabut Pendanaan US$ 4 Miliar untuk Proyek Kereta Cepat California

Pada tahun 2024, badai Helene, Milton, dan Beryl menghantam Amerika Serikat, menyebabkan kerusakan besar dan memicu klaim asuransi puluhan miliar dolar.

Dengan risiko iklim yang terus memburuk, perusahaan asuransi mulai menarik diri dari wilayah-wilayah berisiko tinggi di seluruh AS. Hal ini meninggalkan celah perlindungan yang semakin besar dan menambah tekanan finansial pada komunitas rentan.

Salah satu bencana terbesar di paruh awal tahun ini adalah Palisades Fire yang melanda California Selatan pada awal 2025. Kebakaran ini membakar lebih dari 23.000 hektare lahan, menghancurkan rumah dan bisnis, serta memaksa ribuan orang mengungsi.

Swiss Re Institute memperkirakan kerugian asuransi dari kebakaran hutan di wilayah Los Angeles mencapai US$ 40 miliar, menjadikannya kebakaran hutan dengan kerugian asuransi terbesar sepanjang sejarah.

Dalam laporannya, Swiss Re mencatat kerugian akibat kebakaran hutan meningkat tajam dalam satu dekade terakhir. Hal ini dipicu oleh suhu yang semakin tinggi, kekeringan berkepanjangan, perubahan pola curah hujan, serta ekspansi kawasan pemukiman ke wilayah rawan bencana yang memiliki nilai aset tinggi.

Pasar asuransi California kini menghadapi tekanan besar, karena perusahaan asuransi berjuang menangani berbagai risiko terkait iklim, termasuk kebakaran hutan, banjir, dan tanah longsor. Akibatnya, beberapa perusahaan telah membatasi penerbitan polis baru atau bahkan mundur dari sebagian wilayah negara bagian tersebut.

Selanjutnya: Prabowo Akan Lantik Wakil Panglima TNI Setelah 25 Tahun Kosong

Menarik Dibaca: Hingga Juli, Railink Catat 4 Juta Penumpang Naik KA Bandara




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×