Reporter: SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan
Kesepakatan perdagangan juga menangguhkan tarif AS atas impor China senilai US$ 160 miliar per tahun yang seharusnya mulai berlaku pada 15 Desember lalu. AS juga sepakat untuk memangkas tarif menjadi 7,5% terhadap barang-barang China senilai US$ 120 miliar, termasuk smartphone, speaker Bluetooth, dan televisi layar datar.
USTR dan Departemen Keuangan AS menyatakan, laporan yang menyebutkan negosiator negeri uak Sam telah menawarkan untuk memotong tarif hingga setengah dari semua barang China senilai US$ 360 miliar adalah "benar-benar salah".
"Tidak ada tawaran seperti itu yang pernah AS lakukan ke China. Tidak ada satu pun perunding AS yang akan mendukung kepalsuan ini," kata USTR dan Departemen Keuangan AS dalam pernyataan bersama.
Baca Juga: China batalkan pengenaan tarif terhadap produk pertanian AS
Kesepakatan itu menyisakan 25% tarif AS atas impor Tiongkok senilai $ 250 miliar. Karena itu, Lighthizer menegaskan, keberhasilan kesepakatan perdagangan akan tergantung pada keputusan China.
"Pada akhirnya, apakah seluruh perjanjian ini berhasil akan ditentukan oleh siapa yang membuat keputusan di China, bukan di Amerika Serikat," tegas Lighthizer. "Jika garis keras yang membuat keputusan, kita akan mendapatkan satu hasil, jika reformis yang membuat keputusan- yang kita harapkan-maka kita akan mendapatkan hasil lain".
Lighthizer menambahkan, tidak akan menyelesaikan semua masalah antara AS dan China. Sebab, mengintegrasikan sistem ekonomi yang didominasi China dengan sistem yang dipimpin sektor swasta AS bisa memakan waktu bertahun-tahun.