Reporter: Dyah Megasari, Reuters |
ATHENA. Pemerintahan konservatif Yunani semakin dekat dengan pembentukan koalisi baru setelah kemenangan Partai Demokrasi Baru, pada pemilihan umum (pemilu) Minggu lalu (17/6).
Antonis Samaras yang merupakan pemimpin partai mendapat mandat dari Presiden Yunani, Carolus Papoulis agar segera melakukan perundingan koalisi.
Dua sumber dari Demokrasi Baru membisikkan, partainya menargetkan hari ini, (Selasa 19/20) bisa meraih kesepakatan dengan partai radikal kiri, Syiriza dan Partai Sosialis PASOK.
Samaras berjanji memenuhi komitmennya di bawah bailout untuk menyelamatkan Yunani dari kebangkrutan dan mencegah negara keluar dari mata uang tunggal euro.
Tapi, ia juga menegaskan, "Kami secara bersamaan juga harus membuat perjanjian bailout untuk mengurangi angka pengangguran dan kesulitan besar," ujarnya.
Seorang pejabat senior dari Partai Demokrasi Baru justru yakin, kabinet baru juga akan segera terbentuk. "Kami akan meraih kesepakatan besok dan membentuk pemerintahan," yakinnya.
Informasi, Partai Demokrasi Baru memperoleh 30% suara dan memenangkan 129 dari 300 kursi parlemen, termasuk 50 kursi bonus yang diberikan kepada partai dengan perolehan suara terbesar.
Sedangkan Syriza yang menolak usulan dana talangan berada di urutan kedua dengan perolehan 71 kursi. Kemudian PASOK yang juga pro-talangan meraih 33 kursi.
Menanggapi hal ini, Ketua Dewan Eropa Herman van Rompuy dan Ketua Komisi Eropa Jone Manuel Barroso menyatakan, Uni Eropa ingin segera beker jasama dengan pemerintah baru Yunani. Uni Eropa juga akan bekerja keras menempatkan negara itu pada jalur ekonomi yang baik.