Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
Departemen Luar Negeri dan Departemen Keuangan AS menolak berkomentar saat dikonfirmasi. Begitu pula dengan Sekretaris Keuangan Hong Kong, Paul Chan. Sementara Bank Rakyat Tiongkok di Beijing tidak merespon pertanyaan Bloomberg.
Bulan lalu, Paul Chan mengatakan bahwa Bank Sentral Cina bisa menyediakan USD jika AS memberlakukan sanksi terhadap wilayah tersebut. Sementara Eddie Yue, kepala eksekutif Otoritas Moneter Hong Kong atau HKMA telah menyerukan langkah apa pun untuk menolak akses Hong Kong ke sistem kliring dolar AS akan mengirim gelombang kejut ke seluruh pasar keuangan global, termasuk AS.
Baca Juga: Korsel hukum Kim Jong Un bayar denda ke mantan tawanan perang Rp 505,2 juta
Xia Le, Kepala Ekonom Asia di BBVA Hong Kong mengatakan gagasan tersebut seperti senjata nuklir dan memberikan resiko baik bagi China maupun AS jika diterapkan. Menurutnya, secara teknis hal itu sulit direalisasikan.
Hong Kong telah mematok mata uangnya ke dolar AS sejak tahun 1983, memungkinkannya berfluktuasi dalam suatu kelompok yang cukup ketat yang umumnya berpusat di sekitar 7,8 per dolar AS. Mata uang tetap kuat karena keuntungan hasil atas greenback, permintaan untuk penjualan saham perusahaan Cina dan aliran persisten ke pasar ekuitas lokal.