Sumber: Reuters | Editor: S.S. Kurniawan
Seorang importir Arab Saudi mengatakan kepada Reuters dengan syarat anonim, peti kemas yang dia impor tahun ini dari Turki berada di pabean selama tiga bulan sebelum dibebaskan. Menurutnya, petugas Bea dan Cukai secara tidak resmi menyarankan dia untuk tidak mengimpor langsung dari Turki lagi.
Pekan lalu, anggota parlemen oposisi Turki Mehmet Güzelmansur menyatakan, barang-barang, terutama buah dan sayur yang mudah rusak, yang diekspor dari negaranya di Hatay ditahan di perbatasan Arab Saudi lebih lama dari yang diperlukan pada saat kedatangan.
Dalam komentar yang dilaporkan media Turki dan di halaman Twitter-nya, Güzelmansur khawatir, apa yang dia gambarkan sebagai embargo tidak resmi sebagian oleh Arab Saudi akan diperluas.
Pada Kamis (1/10) pekan lalu, Presiden Turki Tayyip Erdogan menyinggung negara-negara Teluk dalam pidatonya di depan parlemen.
Baca Juga: Arab Saudi merinci pengecualian pembatasan perjalanan akibat Covid-19
“Tidak boleh dilupakan bahwa negara-negara tersebut tidak ada kemarin, dan mungkin tidak akan ada besok,” kata Erdogan seperti dilansir Reuters. “Tapi, kami akan terus mengibarkan bendera kami di geografi ini selamanya, dengan izin Allah”.
Baik data perdagangan Turki maupun Arab Saudi tidak menunjukkan penurunan yang luar biasa besar dalam perdagangan dua arah tahun ini, yang memperhitungkan ketegangan pada perdagangan global akibat pandemi virus corona.
Pada kuartal kedua, Turki menjadi mitra dagang ke-12 Arab Saudi berdasarkan nilai impor. Data terbaru memperlihatkan, impor Arab Saudi dari Turki bernilai sekitar US$ 185 juta pada Juli, naik dari US$ 180 juta di Juni.