Reporter: Ferrika Sari | Editor: Herlina Kartika Dewi
Perusahaan-perusahaan China menyumbang sekitar sepertiga, atau sekitar US$ 279 miliar dana yang dikumpulkan secara global melalui IPO dalam lima tahun terakhir. Sekitar setengah dari itu di luar negeri, sebagian besar melalui pasar bursa di New York dan Hong Kong.
Ada lebih dari 550 perusahaan China yang terdaftar di bursa saham Amerika Serikar. Mereka memilih New York karena alasan prestise dan basis investor internasional. Bahkan Beijing berupaya mendorong perusahaan-perusahaan agar mendapatkan IPO di China dengan tawaran keuntungan dari investor lokal dan membatasi pengawasan asing.
Baca Juga: IPO di AS sepekan lalu, tertinggi sepanjang tahun ini
Otoritas China telah lama menolak audit kepada perusahaan China. Hal ini mempersulit Amerika melakukan audit terkait kualitas perusahaan tersebut. Akibatnya, senat AS mengesahkan aturan bahwa perusahaan asing yang terdaftar di AS untuk mengungkapkan laporan keuangannya sebagai bentuk kontrol pemerintah.
Dengan begitu, mengharuskan perusahaan China mematuhi pengawasan AS terhadap audit mereka untuk menghadapi delisting.
"Untuk investor AS, ini berarti lebih sedikit listing dan akan lebih sulit untuk menangkap manfaat pertumbuhan di China," kata Joh Ott yang merupakan dari Bain & Company, yang merupakan mitra dari layanan keuangan China.
Perusahaan-perusahaan China yang terdaftar di AS telah mulai mengungkapkan risiko saham mereka karena peraturan yang lebih ketat.
Kingsoft Cloud Holdings Ltd, perusahaan China pertama yang berani mendaftar di bursa New York sejak skandal Luckin, memperingatkan akan risiko regulasi Amerika terkait kewajiban audit yang menyebabkan ketidakpastian bagi investor.