Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Sejumlah anggota DPR Partai Republik AS menggulingkan Ketua DPR yang berasal dari Partai Republik Kevin McCarthy pada Selasa (3/10).
Aksi itu terjadi ketika pertikaian antar partai membuat Kongres semakin kacau beberapa hari setelah Kongres berhasil mencegah penutupan pemerintah (government shutdown).
Hasil pemungutan suara tersebut menandai pertama kalinya dalam sejarah DPR mencopot pemimpinnya. Pecopotan itu dengan delapan anggota Partai Republik dan 208 anggota Partai Demokrat memilih untuk menggulingkan McCarthy.
Baca Juga: Presiden Joe Biden Ingatkan Jutaan Orang akan Kelaparan Akibat Shutdown Pemerintahan
McCarthy mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak akan mencalonkan diri lagi sebagai ketua DPR. “Saya memperjuangkan apa yang saya yakini, saya yakin bisa terus berjuang, tapi mungkin dengan cara yang berbeda," McCarthy seperti dilansir Reuters.
DPR AS tampaknya tidak akan memiliki pemimpin setidaknya selama seminggu ke depan, karena beberapa anggota Partai Republik mengatakan mereka berencana bertemu pada 10 Oktober untuk membahas kemungkinan pengganti McCarthy, dengan pemungutan suara untuk memilih ketua baru yang direncanakan pada 11 Oktober.
Pemberontakan hari Selasa dipimpin oleh Perwakilan Matt Gaetz, seorang anggota Partai Republik sayap kanan dari Florida dan tokoh antagonis McCarthy yang akhirnya memilih berbicara setelah dia pada hari Sabtu mengandalkan suara Demokrat untuk membantu meloloskan rancangan undang-undang guna menghindari penutupan sebagian pemerintah.
Baca Juga: China ke Wapres Taiwan: Kemerdekaan Berarti Perang!
"Kevin McCarthy adalah makhluk rawa. Dia naik ke tampuk kekuasaan dengan mengumpulkan uang berbunga khusus dan mendistribusikan kembali uang itu sebagai imbalan atas bantuan. Kita sedang mengatasi demam ini sekarang," kata Gaetz kepada wartawan setelah pemungutan suara.
Ini adalah momen drama tingkat tinggi terbaru dalam satu tahun ketika DPR yang dikuasai Partai Republik membawa Washington ke ambang gagal bayar (default) utang AS yang sangat besar sebesar US$ 31,4 triliun dan penutupan sebagian pemerintah.
Partai Republik menguasai DPR dengan mayoritas tipis 221-212, yang berarti mereka bisa kehilangan tidak lebih dari lima suara jika Partai Demokrat bersatu dalam oposisi.
Baca Juga: Presiden AS Joe Biden Umumkan AS Terhindar Krisis Pasca Kesepakatan Plafon Utang
Pemecatan McCarthy sebagai ketua parlemen membuat aktivitas legislatif di DPR terhenti, dengan tenggat waktu penutupan pemerintahan lainnya akan segera tiba pada 17 November jika Kongres tidak memperpanjang pendanaan.
Gedung Putih mengatakan pihaknya berharap DPR akan bergerak cepat untuk memilih ketua parlemen pengganti, yang menempati posisi kedua setelah presiden setelah wakil presiden.