kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ketua DPR AS Nancy Pelosi Sambangi Taiwan, Investor Gelisah


Rabu, 03 Agustus 2022 / 19:52 WIB
Ketua DPR AS Nancy Pelosi Sambangi Taiwan, Investor Gelisah
ILUSTRASI. Ketua DPR AS Nancy Pelosi. REUTERS/Tom Brenner TPX IMAGES OF THE DAY


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan menimbulkan kegelisahan baru bagi para investor. Kunjungan tersebut terjadi ketika investor sudah ketakutan oleh ancaman perlambatan global di tengah melonjaknya inflasi. 

Beberapa ahli strategi memperingatkan untuk mengabaikan tanggapan awal China yang terlalu dini, seperti latihan militer dan beberapa pembatasan perdagangan Taiwan karena pasar rentan terhadap petunjuk memburuknya hubungan China-Amerika.

“Masalah ini akan bertahan jauh lebih lama daripada yang dimungkinkan oleh rentang perhatian pasar. Namun ahli geostrategi sebagian besar bersatu dalam pandangan bahwa kita masih mengkhawatirkan potensi Krisis Selat Taiwan Keempat.” kata Michael Every, kepala riset pasar keuangan Asia di Rabobank dikutip dari Bloomberg, Rabu (3/8).

Saat ini, investor masih menganalisis berita utama dan pergerakan pasar Rabu untuk petunjuk tentang bagaimana China bisa membalas. Lonjakan imbal hasil treasury memicu diskusi apakah Beijing akan mempersenjatai tumpukan obligasi pemerintah AS yang mendekati US$ 1 triliun. 

Baca Juga: Usai Terkapar akibat Tensi Panas Taiwan, Harga Bitcoin Kembali Bangkit

"Mengingat besarnya aksi jual, hanya masalah waktu sebelum spekulasi bahwa China menggunakan kepemilikan Treasury yang signifikan sebagai pembalasan atas kunjungan Pelosi," kata Ian Lyngen, ahli strategi di BMO Capital Markets

Sementara beberapa investor berfokus pada kunjungan Pelosi, yang lain memetakan pandangan makro jangka panjang tentang bagaimana ini bisa menjadi momen penting dalam sejarah Asia-Pasifik dan berpotensi mengubah alokasi aset di wilayah tersebut. Taiwan adalah pemasok global penting untuk semikonduktor dan barang-barang berteknologi tinggi lainnya.

Ada risiko pemisahan ekonomi jangka panjang antara dua ekonomi terbesar dunia dengan banyak dampak potensial termasuk tekanan baru pada rantai pasokan yang memperburuk inflasi. Beijing telah mengumumkan awal dari respons ekonomi dengan menghentikan ekspor pasir alam ke Taiwan dan menghentikan impor buah dan ikan.

“Kembalinya pengaruh AS di Asia-Pasifik pasti akan mempercepat konflik AS-China. Mengingat ini adalah peristiwa yang terus berkembang, investor harus bersiap menghadapi ujian yang mungkin melibatkan volatilitas pasar yang tinggi dalam waktu dekat.” kata Xiadong Bao, manajer dana di Edmond de Rothschild Asset Management di Paris.

Jessica Amir dari  Saxo Capital Markets berpandangan bahwa ketika semuanya terlihat tidak pasti, terkadang investor besar akan membeli aset aman tradisional seperti obligasi dan dolar.

Ia menganggap ketegangan terbaru hanya akan membuat investor gelisah dan memacu aset yang lebih aman untuk menguat.




TERBARU

[X]
×