Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Berkshire Hathaway Inc milik Warren Buffett mengatakan bahwa gangguan rantai pasokan global membatasi kemampuannya untuk menghasilkan keuntungan. Sementara perusahaan investasi ini menjual sejumlah saham di tengah kenaikan harga sehingga meningkatkan kas ke rekor tertinggi.
Mengutip Reuters, laba operasional Berkshire naik 18% tapi meleset dari perkiraan analis. Kebangkitan kasus Covid-19 yang dipicu oleh varian Delta dari virus corona menyebabkan kekurangan suplai dan penurunan belanja konsumen.
Laba operasional kuartal ketiga naik menjadi US$ 6,47 miliar atau sekitar US$ 4.331 per saham Kelas A dari US$ 5,48 miliar setahun sebelumnya. Analis rata-rata memperkirakan US$ 4.493 per saham.
Laba bersih Berkshire turun 66%, mencerminkan keuntungan yang lebih rendah dari kepemilikan saham seperti Apple Inc dan Bank of America Corp. Laba bersih turun menjadi US$ 10,3 miliar dari US$ 30,1 miliar di tahun lalu.
Baca Juga: Saham Teknologi Dominasi Bursa Global
Berkshire mengatakan gangguan rantai pasokan telah mendorong harga bahan dan pengiriman, memaksa bisnis seperti rumah mobil Clayton Homes dan batu bata Acme untuk menaikkan harga dan menyebabkan kekurangan pengemudi truk di distribusi bahan makanan McLane.
Gangguan juga secara signifikan mengurangi penjualan kendaraan baru di unit diler mobil dan meningkatkan biaya untuk bisnis produk konsumennya, meskipun keuntungan meningkat dari RV Forest River, sepatu lari Brooks dan baterai Duracell.
Sebagian karena Delta dan gangguan, beberapa disebabkan oleh kekurangan tenaga kerja. Produk domestik bruto AS turun dari 6,7% pada kuartal kedua tapi naik pada tingkat tahunan 2% pada kuartal ketiga menurut perkiraan pemerintah.
Pada kuartal ketiga tahun ini, Berkshire juga membeli kembali US$ 7,6 miliar sahamnya sehingga total tahun ini telah membeli kembali sahamnya senilai US$ 20,2 miliar. Hal ini dikarenakan meningkatnya pasar saham membuat pembelian seluruh perusahaan menjadi semakin mahal.
Baca Juga: Kini, Elon Musk 3 kali lipat lebih kaya dari Warren Buffett
Pembelian kembali tersebut menunjukkan bahwa Buffett melihat nilai yang lebih besar dalam konglomerasinya yang berbasis di Omaha, Nebraska.
"Salah satu permainan besar adalah, apa akuisisi besar Berkshire berikutnya. Saya pikir kita baru saja melihatnya: dia membeli kembali $20 miliar sahamnya sendiri," kata Cathy Seifert, analis CFRA Research kepada Reuters.
Selain itu, Berkshire juga telah menjadi penjual bersih saham dengan menjual sekitar US$ 2 miliar lebih banyak saham daripada yang dibeli pada kuartal tersebut. Totalnya yang berakhir September telah mencapai US$ 149,2 miliar uang tunai.
Baca Juga: Gaya hidup Warren Buffett yang hemat ini bisa dicontek, lo!