Sumber: Reuters | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - LONDON. Harapan akan berakhirnya pandemi Covid-19 mulai muncul sejak vaksin ditemukan. Sayangnya, banyak orang yang masih meragukan khasiat vaksin dan menolak untuk melakukan vaksinasi. Beruntung survei terbaru menunjukkan keyakinan masyarakat global akan vaksin Covid-19 mulai meningkat.
Jajak pendapat terbaru yang dilakukan di Inggris menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat global akan vaksin mulai meningkat. Saat ini sudah semakin banyak orang yang bersedia menerima vaksin di tengah wabah Covid-19.
Dilansir dari Reuters, pada hari Kamis (4/2) YouGov dan Imperial College London’s Institute of Global Health Innovation (IGHI) merilis hasil survei yang menemukan bahwa sebanyak 78% orang di Inggris bersedia menerima vaksin Covid-19, diikuti oleh Denmark sebesar 67%..
Survei kali ini mencakup 15 negara dengan hasil yang beragam. Perancis memiliki proporsi responden tertinggi yang mengatakan tidak akan mengambil vaksin, yaitu 44%.
Kepercayaan akan vaksin juga meningkat di Perancis. Data menunjukkan kenaikan dari 15% pada November menjadi 30% pada Januari.
Baca Juga: Datangi lab Wuhan, tim WHO bahas teori konspirasi kebocoran virus dari laboratorium
Di kawasan Asia Pasifik seperti Australia, Jepang, Korea Selatan, dan Singapura, kesediaan untuk menerima vaksin telah menurun sejak bulan November lalu. Jepang jadi negara yang paling ragu, diikuti oleh Singapura.
"Karena vaksin akan memainkan peran penting dalam mengendalikan pandemi, para pemimpin negara harus mendorong rakyatnya agar memahami pentingnya vaksinasi Covid-19," ungkap David Nabarro, wakil direktur IGHI dan pakar Covid-19 untuk WHO.
Survei tersebut juga merupakan bagian dari upaya WHO serta badan terkait lainnya untuk bisa lebih memahami pandangan masyarakat global akan vaksin.
Reuters melaporkan, sejak April 2020 para peneliti telah mensurvei lebih dari 470.000 di seluruh dunia dengan tema serupa. Survei terbaru ini dilakukan dalam periode 4-24 Januari 2021.
Secara umum kebanyakan orang mulai mempercayai khasiat vaksin. Dua pertiga di antaranya menyatakan keyakinan kuat atau sedang. Sementara 12% di antaranya mengaku tidak percaya sama sekali. Dua pertiga lainnya meyakini secara penuh bahwa vaksin penting untuk kesehatan mereka.