kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.896.000   16.000   0,85%
  • USD/IDR 16.200   -59,00   -0,36%
  • IDX 6.909   -18,45   -0,27%
  • KOMPAS100 1.005   -2,63   -0,26%
  • LQ45 769   -3,42   -0,44%
  • ISSI 227   0,12   0,05%
  • IDX30 396   -3,05   -0,76%
  • IDXHIDIV20 458   -4,29   -0,93%
  • IDX80 113   -0,29   -0,26%
  • IDXV30 113   -1,21   -1,06%
  • IDXQ30 128   -1,04   -0,80%

Kim Dae-jung Tutup Usia


Selasa, 18 Agustus 2009 / 15:11 WIB
Kim Dae-jung Tutup Usia


Sumber: Dow Jones |

SEOUL. Kim Dae-jung, sosok yang memperjuangkan demokrasi Korea Selatan dan bakal memenangi pemilihan presiden di Negeri Ginseng sekaligus pengharagaan Nobel perdamaian, meninggal di usia 83 tahun pada hari Selasa (18/8) ini.

"Ia meninggal pukul 13.43 waktu setempat," tegas Juru Bicara Severance Hospital. Kim, yang menjabat presiden Korsel dari tahun 1998 hingga 2003, telah kembali masuk ke rumah sakit sejak 23 Juli 2009 lalu karena pneumonia.

Detak jantung Kim mulai menyusut pada pukul 13.35 waktu setempat dan berhenti beberapa menit sesudahnya sesudah upaya sejumlah dokter untuk mempertahankan agar terus berdetak.

Hidup Kim cukup berwarna. Ia sempat berjibaku melswan upaya pembunuhan, penjara bahkan pengasingan. Sepanjang tahun 1961 hingga 1979, ia berjibaku dengan susah payah melawan aturan diktator Park Chung-hee.

Di tahun 1973, ia diculik oleh agen CIA Korea dari hotel Tokyo, dan sempat dibuang ke laut. Ia selamat oleh gerak cepat Washington dan Tokyo. Pada tahun 1980, ia sempat dipenjara oleh pemerintahan militeris Chun Doo-hwan lantaran dituduh sebagai pengkhianat. Toh, segala kerja kerasnya berhasiil. Tahun 1987 mengakhiri pemerintahan yang dibekingi oleh tentara.

"Korsel kehilangan sosok pemimpin yang paling hebat hari ini. Kim telah mendedikasikan dirinya untuk demokrasi, kemanusiaan dan pengembangan relasi antara Korsel dan Korut," kata Grand National Party.

Untuk catatan, Kim memang sempat menggelar pertemuan pertama dengan Korea Utara pada tahun 2000; sesudahnya membungkus penghargaan Nobel perdamaian.

"Kami belum siap untuk mengucapkan selamat jalan pada Kim; yang tidak pernah memberikan kami semua sebuah kediktatoran, yang telah membuat kami semua keluar dari krisis ekonomi dan yang membuat kami sadar bahwa kami semua rakyat Korea telah terbagi selama lebih dari setengah abad akhirnya menjadi satu lagi," kata partai oposisi Democtaric Party.

Partai ini pun menyebut Kim sebagai 'the great teacher of the age'.




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×