Penulis: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Kunjungan Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, ke Rusia masih belum usai. Pada hari Jumat (15/9), Kim dan rombongan bertolak ke pabrik penerbangan besar yang memproduksi pesawat tempur di kota Komsomolsk-on-Amur.
Kantor berita resmi Rusia, TASS, melaporkan bahwa Kim disambut oleh gubernur regional dan pejabat lainnya di stasiun kereta api kota.
Kim kemudian dibawa ke pabrik dirgantara Komsomolsk, yang namanya diambil dari nama kosmonot Soviet Yuri Gagarin, orang pertama yang berhasil ke luar angkasa.
Pabrik Komsomolsk memproduksi jet tempur paling modern Rusia, Su-35 dan Su-57. Pabrik tersebut juga memproduksi pesawat sipil.
Baca Juga: Kim Jong Un ke Rusia, Korea Utara Luncurkan Dua Rudal Balistik ke Laut
Gubernur regional Khabarovsk, Mikhail Degtyarev, melalui akun Telegram pribadinya menjelaskan bahwa Kim diperlihatkan fasilitas yang memproduksi suku cadang untuk jet militer serta pesawat sipil Superjet-100. Kim juga mendapat kesempatan untuk melihat demonstrasi penerbangan Su-35.
Degtyarev yang mendampingi Kim dalam kunjungan tersebut juga menuliskan betapa dekatnya hubungan Rusia dan Korea Utara di masa lalu, terutama di era perang melawan Jepang dan Amerika Serikat.
"Ayah dan kakek kami berjuang bersama melawan militerisme Jepang, negara kami mendukung Korea Utara dalam perjuangannya melawan ambisi imperialis Amerika Serikat pada tahun 1950an, dan hari ini kami bersama-sama melawan tekanan kolektif Barat," tulisnya, dikutip Reuters.
Baca Juga: Vladimir Putin dan Kim Jong Un Habiskan Waktu 5 Jam di Pangkalan Luar Angkasa Rusia
Sebelumnya, pada hari Kamis (14/9), Kim juga berkunjung ke pangkalan luar angkasa Rusia, Vostochny Spaceport. Dalam kunjungan tersebut, Kim didampingi langsung oleh Presiden Vladimir Putin.
Kim dan Presiden Vladimir Putin menghabiskan waktu lebih dari 5 jam di pangkalan antariksa tersebut.
Kepada wartawan, Putin mengatakan bahwa Kim menunjukkan minat besar pada teknologi roket. Beberapa bulan terakhir pun Korea Utara telah melakukan uji coba peluncuran satelit mata-mata ke luar angkasa. Sayangnya program tersebut selalu gagal.
Ketika ditanya oleh media tentang kemungkinan Rusia membantu Korea Utara membangun satelit, Putin berkata: "Itulah mengapa kami datang ke sini."