Reporter: Barratut Taqiyyah, Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. Musim laporan kinerja sudah tiba. Kali ini, giliran International Business Machines Corp (IBM) yang melaporkan kinerjanya. Sayang, bisnis IBM tak berjalan lancar pada kuartal dua lalu.
Pendapatan IBM tak sesuai dengan prediksi analis seiring dengan turunnya angka permintaan jasa layanan dan pelemahan euro yang kian memberatkan pos pendapatan.
Asal tahu saja, pada kuartal dua lalu, pendapatan IBM naik tipis 2% menjadi US$ 23,7 miliar. Sementara, berdasarkan survei Bloomberg, sejumlah analis memprediksi pendapatan IBM bisa mencapai US$ 24,2 miliar. Sementara itu, permintaan jasa mengalami penurunan 12% menjadi US$ 12,3 miliar yang menandakan sejumlah konsumen dari kalangan korporat memilih menunda proyeknya.
Dengan demikian, sudah dua kuartal berturut-turut industri jasa mengalami penurunan yang berdampak pada pengurangan separuh pendapatan IBM dari total pendapatan. “Kita memiliki masalah pengurangan kontrak yang cukup signifikan dalam kuartal kemarin,” jelas Chief Financial Officer IBM Mark Loughridge.