Reporter: Erindia Deviana |
NEW YORK. LinkedIn, jejaring profesional Amerika Serikat (AS) yang kini mulai merambah pengguna di Indonesia, melaporkan pendapatan semester I mencapai US$ 228,2 juta. Pencapaian ini jauh di atas ekspektasi analis Wall Street. Mereka meramal, LinkedIn hanya akan meraup pendapatan US$ 216,5 juta.
Tak lama setelah paparan kinerja, saham LinkedIn saham melonjak 7% sepanjang perdagangannya. LinkedIn mencatat EPS (earning per share) sebesar US$0,16 yang sejalan dengan perkiraan analis.
Meski kinerja kuartal dua naik signifikan, analis masih mempertahankan proyeksi target pendapatan kuartal III di US$ 235 juta hingga US$ 240 juta.
Untuk tahun fiskal 2012, LinkedIn membidik pendapatan sebesar US$915 juta sampai US$925 juta. Sementara para analis memperkirakan pendapatan tahun fiskal 2012 akan sebesar US$907,2 juta.
LinkedIn adalah salah satu saham jejaring sosial yang beperforma terbaik, dan sampai sekarang pertumbuhannya belum banyak melambat. Saham LinkedIn naik lebih dari 45% tahun ini, meski sedikit tergelincir dalam beberapa pekan terakhir karena melemahnya IPO Facebook. Saat ini LinkedIn bukan lagi sekedar jejaring professional, tetapi juga menjadi panduan utama untuk mencari pekerjaan.