Sumber: Bloomberg | Editor: Sanny Cicilia
PARIS. Barang mewah membuktikan dirinya kuat menahan belitan krisis ekonomi global. Prada SpA yang menjual tote biru cobalt seharga US$ 2.200 per tas ini, melaporkan lonjakan angka penjualan periode setahun.
Produsen tas dan sepatu kulit asal Milan, Italia ini mencetak penjualan senilai € 3,3 miliar (US$ 4,4 miliar) dalam setahun yang berakhir Januari lalu. Angka ini tumbuh 29% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya.
Prada mencatat, penjualan selama tiga bulan terakhir tahun fiskalnya, tumbuh 14%, jika tanpa menghitung pergerakan kurs. Pencapaian tersebut lebih tinggi dibanding rivalnya seperti PPR SA, pemilik Gucci yang mencatat pertumbuhan 12%, atau Hermes International SCA yaitu 19%.
Prada sebelumnya sudah yakin mencetak pertumbuhan cantik lantaran konsumen mengeluarkan lebih banyak uang untuk produknya yang lebih mahal. Di sisi lain, turis Asia juga menolong penjualan di Eropa.
"Kekuatan merk kami, kemampuan untuk menerjemahkan dan mengantisipasi tren pasar, serta jaringan ritel global kami, sejalan dengan strategi pertumbuhan jangka panjang," kata Patrizio Bertelli, Chief Executive Officer (CEO) Prada.
Hampir semua kawasan menopang performa Prada. Penjualan di kampung halamannya, Italia naik 19%. Sedangkan di Eropa sisanya tumbuh 33%. Di Asia Pasifik, penjualan tumbuh sehat 23%.
Penjualan ditopang produk Prada serta merk Miu Miu yang menyasar kaum muda. Prada saat ini mengoperasikan 461 gerai sendiri.
Mengutip data Bloomberg, pada pertengahan tengah hari, saham Prada naik 3,25% menjadi HKD 74,7 per saham di bursa Hong Kong.