Reporter: Wahyu Tri Rahmawati, Bloomberg | Editor: Wahyu T.Rahmawati
MILAN. Prada SpA, perusahaan fashion Italia, berniat menambah 260 gerai dalam tiga tahun ke depan untuk memenuhi permintaan di emerging market, termasuk Brasil, China, dan negara-negara Teluk Persia.
Perusahaan yang memiliki merek Miu Miu dan Church ini akan ekspansi ke Maroko, Istanbul, Beirut, Dubai, dan Qatar. "Brasil juga merupakan pasar besar yang kami incar," kata Patrizio Bertelli, CEO Prada.
Bertelli mengatakan, permintaan produk kulit Prada dan produk-produk lain meningkat, bahkan ketika pertumbuhan ekonomi China melambat dan krisis utang Eropa mengganggu belanja konsumen. Bertelli mengatakan, turis China merupakan penggerak pertumbuhan di Eropa.
Prada berharap, kontribusi penjualan wilayah Asia Pasifik naik menjadi 40% tahun ini dan tahun depan. Tahun lalu, penjualan Asia Pasifik mengkontribusi 35% total penjualan Prada. Perusahaan berbasis Milan ini akan membuka 12-15 toko baru di China tahun ini. "Kami belum memiliki toko di India. Tetapi kami berniat segera membuka toko pertama mungkin di satu hotel mewah di Mumbai atau New Delhi," imbuh Bertelli.
Penurunan nilai tukar euro hingga 11% terhadap dollar AS dan 12% terhadap yuan tahun ini membuat harga produk Prada seharusnya bisa turun. Namun, Prada berniat menaikkan harga hingga 10% di Eropa bila nilai tukar mata uang 17 negara ini terus turun. "Kami harus mempertahankan nilai yang sama. Kami akan mengkompensasi penyesuaian nilai tukar dengna kenaikan harga di Eropa," kata Bertelli.