Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
NEW YORK. American International Group Inc (AIG), kini, menjadi incaran para pemilik modal. Maklum saja, AIG kemungkinan akan mengobral aset-asetnya untuk memperoleh dana segar. Dana itu akan digunakan untuk mencicil utang senilai US$ 85 miliar beserta bunganya kepada bank sentral Amerika Serikat The Federal Reserves.
Daftar calon pemangsa yang mencari barang murah dari AIG sudah berderet. Sebut saja orang terkaya dunia, Warren Buffet. Selain itu, mantan CEO yang pernah memimpin AIG selama hampir 40 tahun, Maurice "Hank" Greeenberg, juga tidak mau ketinggalan. Mereka berdua harus berebut dengan Chief Executive Allianz SE, Michael Diekmann, dan CEO Munich Re, Nikolaus von Bomhard. Kedua nama terakhir bahkan secara gamblang telah mengungkapkan niatnya menawar AIG di hadapan para wartawan minggu ini.
"Akan muncul banyak ketertarikan dari dunia internasional atas beberapa aset AIG yang dominan di pasar. Buffet mungkin akan mengintai diam-diam," kata Frank Betz, analis Carret Zane Capital Management.
Sedang Greenberg memang selalu tertarik untuk masuk kembali ke AIG. Betz bilang, Greenberg yang memegang 11% saham AIG sebelum diambil alih Fed, mampu menghimpun dana dalam jumlah besar dan berminat menawar aset AIG.
Salah satu aset yang mereka incar adalah unit-unit asuransi AIG. The Fed telah mengatakan unit itu masih solvent. AIG bisa jadi menjual aset itu. "Termasuk bisnis asuransi komersial terbesar di AS serta bisnis franchise asuransi umum dan jiwa asing yang terbaik di Asia," ujar David Havens, analis kredit UBS AG.
Malahan, Van Bomhard telah menyatakan tertarik membeli bisnis asuransi AIG di Eropa Timur atau unit proteksi industrinya.
Ketertarikan pun datang dari Allstate, asuransi rumah dan kendaraan bermotor yang paling banyak diperdagangkan di AS. Analis Meyer Shield dari Stifel Nicolaus & Co. mengatakan, Allstate berminat atas aigdirect.com untuk memperluas penjualan asuransi mobilnya via internet.
Sementara, analis Morgan Stanley, Nigel Dally, menulis dalam risetnya Rabu lalu (17/9), Prudential berada dalam posisi yang paling baik untuk melakukan akuisisi. Para pebisnis asuransi kini aktif membeli properti AS dan perusahaan korban krisis. Sejak 31 Desember 2007, ada 33 transaksi pembelian senilai US$ 13,5 miliar. Bisnis asuransi memiliki dana berlimpah sebab mereka mencetak untung dari penjualan di luar AS plus klaim kerugian badai yang lebih rendah dari perkiraan.